
(Vibizmedia – Nasional) Sebagai pos belanja terbesar dalam APBN 2016 sebesar Rp 104,1 triliun, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR) telah menyiapkan paket-paket bagi badan usaha jasa konstruksi dan kontraktor untuk tahun 2016, dengan jumlah paket konstruksi lebih sedikit dibandingkan tahun 2015.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa paket tahun 2016 menjadi 8.000 paket dari lebih dari 14.000 paket pada tahun 2015. Dari 8.000 paket tersebut pada September 2015 lalu telah dilakukan 305 paket lelang dini penanganan jalan dan jembatan yang tersebar di Indonesia dari Direktorat Jenderal Bina Marga senilai Rp 9,32 triliun.
Basuki sampaikan lelang tersebut melalui Tahun Anggaran (TA) 2016 tahap II. Selain itu Direktorat Jenderal Bina Marga pada Agustus 2015 lalu telah melelang sebanyak 61 paket senilai Rp 3,71 triliun.
Dalam pembagian paket-paket tersebut, Kementerian PUPR membaginya dalam beberapa kategori antara lain paket dibawah Rp 50 miliar, pemerintah akan memberikan kesempatan bagi kontaktor kecil atau lokal untuk mengerjakannya, sedangkan paket diatas Rp 50 miliar akan diberikan kepada kontraktor besar.
Dengan pembagian tersebut, diharapkan kontraktor kecil dapat terus mengembangkan usahanya tanpa harus bersaing dengan kontraktor besar. Disamping itu, Kementerian PUPR targetkan Januari 2016 tanda tangan kontrak telah siap, pihaknya telah mengidentifikasi program-program yang telah pasti sehingga Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tidak akan melakukan perubahan apapun.
Journalist : Rully
Editor : Mark Sinambela