(Vibizmedia – Nasional) Sulitnya mendapatkan kredit dan pendanaan serta akses ke lembaga keuangan menjadi salah satu permasalahan yang sering dialami Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Ketua Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman D. Hadad mengatakan bahwa masalah uang bukanlah satu – satunya faktor yang menghambat pengembangan UMKM, tetapi uang menjadi faktor yang bisa menentukan keberlangsungan UMKM serta lalu lintas dari barang dan jasa sehingga masyarakat jadi lebih sejahtera.
Dengan jumlah populasi yang besar dengan memiliki 250 juta penduduk dari 600 juta populasi manusia di Asia Tenggara, 40% pasar ASEAN datang dari Indonesia, sehingga akses keuangan lebih memungkinkan, ungkapnya, Minggu (15/11).
Muliaman mengatakan integrasi ekonomi merupakan alat mencapai tujuan, yang tidak merugikan. UMKM bisa menghadapi gejolak ekonomi karena fleksibilitasnya. Untuk itu pengembangan UMKM di ASEAN perlu dipercepat, Meningkatkan daya saing dan akses keuangan, dan akses pembiayaan yang fleksibel. Akses keuangan yang mudah dan murah juga didukung dengan subsidi dan bunga yang rendah.
Indonesia bisa menjadi laboratorium untuk membuka akses keuangan UMKM dengan 50% GDP diperoleh dari UMKM, 97% penyerapan tenaga kerja oleh UMKM dan bahkan terdapat 57,9 juta UMKM di Indonesia, dalam pembiayaan dalam bentuk Kredit Usaha Rakyat.
Journalist : Rully
Editor : Mark Sinambela
Pic : Antara