(Vibizmedia – Nasional) Sebagai produsen kakao terbesar ketiga dunia, dalam 5 tahun kedepan, Pemerintah menargetkan menjadi produsen kakao terbesar kedua di dunia.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan untuk mengejar Ghana yang saat ini berada di urutan kedua, Pemerintah akan melakukan peremajaan (replanting) dan juga peningkatan produktivitas kebun kakao.
Amran sampaikan Indonesia yang tercatat memiliki lahan sekitar 1,7 juta hektar ini, memiliki luas sama dengan Pantai Gading, lahan milik negara produsen kakao terbesar di dunia. Dirinya ungkapkan yang menjadi kendala atau perbedaannya adalah pada produktivitas, dengan lahan yang sama di Indonesia 400 ribu hektar diantaranya merupakan tanaman belum menghasilkan (TBM) dan 400 ribu lainnya merupakan tanaman tua.
Tingkat produktivitas kakao di Indonesia, sampai dengan saat ini hanya mampu menghasilkan rata-rata 0,5 ton per hektar sedangkan produksi nasional hanya mencapai 700 ribu – 800 ribu ton per tahunnnya.
Sebagai upaya meningkatkan produktivitas kebun kakao yang masih berproduksi dan juga peremajaan, pemerintah membutuhkan anggaran hingga mencapai Rp 20 triliun. Dana tersebut sedang diupayakan melalui alokasi kredit usaha rakyat (KUR) melalui bank BRI untuk petani kakao berkisar Rp 5-10 triliun, ungkap Amran, Senin (25/1).
Journalist : Rully
Editor : Mark Sinambela
Pic : Antara









