Kawasan PLB Menjadi Langkah Kurangi Biaya Logistik dan Pangkas Dwelling Time

0
927
Presiden Jokowi didampingi Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dan Menkominfo Rudiantara Resmikan Pusat Logistik Berikat di Cakung, Jakarta Utara. FOTO : VIBIZMEDIA.COM/RULLY

(Vibizmedia – Nasional) Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 272 Tahun 2015 tentang syarat dan kriteria perusahaan yang ingin mengajukan permohonan sebagai pengelola atau penyelenggara kawasan PLB, pemerintah telah memberikan lisensi kepada 11 perusahaan untuk mengelola kawasan Pusat Logistik Berikat (PLB).

Menteri Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa untuk mengurangi biaya logistik dan mendorong ekonomi secara umum serta menjadikan Indonesia sebagai logistik hub di Asia Tenggara, pemerintah berikan izin kepada 11 perusahaan untuk mengelola PLB di berbagai sektor yang tersebar di Indonesia.

Bambang sampaikan bahwa langkah tersebut sebagai langkah pemerintah untuk mengembangkan kawasan gudang berikat yang selama ini sudah ada sebagai implementasi paket kebijakan II yang diluncurkan oleh pemerintah, ungkapnya Kamis (10/3).

Pemerintah berharap melalui kawasan PLB, biaya logistik di Indonesia dapat turun serta memangkas waktu bongkar muat atau dwelling time di pelabuhan. Saat ini, Singapura dan Singapura menjadi pusat logistik di Asia Tenggara.

Banyaknya permintaan barang di Indonesia membuat mahalnya biaya logistik dan inefisiensi. Dengan adanya fasilitas kepabeanan dan fasilitas fiskal yang diberikan kepada 11 perusahaan tersebut, pihak Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) juga akan mengawasi secara ketat arus lalu lintas barang di kawasan PLB.

Berikut daftar 11 perusahaan penerima fasilitas pengelola kawasan PLB :

  1. PT Toyota Manufacturing di Karawang bergerak di bidang supporting industri otomotif
  2. PT Petrosea di Balikpapan yang bergerak di bidang supporting industri migas dan pertambangan
  3. PT Pelabuhan Penajem (Astra Group) di Balikpapan bergerak di bidang supporting industri migas dan pertambangan
  4. PT Agility di Cikarang bergerak di bidang supporting industri kebutuhan rumah tangga (home care)
  5. PT Cikarang Dry Port di Cikarang bergerak di bidang industri tekstil
  6. PT Cipta Krida Bahari di Cakung Jakarta Timur, bergerak di bidang industri migas dan pertambangan
  7. PT Dunia Express di Sunter dan Karawang yang bergerak di bidang industri tekstil
  8. PT Khrisna di Bali yang bergerak di bidang industri kreatif dan kerajinan
  9. PT Vopak Terminal Merak di Merak yang bergerak di bidang industri minyak dan gas bumi
  10. Dahana di Subang yang bergerak di bidang indutri migas dan pertambangan
  11. PT Kamadjaja Logistic di Cibitung Bekasi yang bergerak di bidang industri makanan dan minuman

Journalist : Rully
Editor : Mark Sinambela

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here