(Vibizmedia – Nasional) Pemerintah berencana membangun bandar udara (Bandara) baru di Yogyakarta pengganti Bandara Adisutjipto yang sudah kelebihan kapasitas.
Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa Bandara Adisutjipto saat ini telah melayani 3,5 juta penumpang per tahun, melebihi kapasitas yang hanya menampung 1,5 juta penumpang.
Peningkatan kapasitas pada Bandara baru tersebut dilakukan untuk memberikan dampak dan nilai tambah bagi perekonomian daerah khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan sekitarnya, ungkap Presiden Joko Widodo, Senin kemarin (9/5) di Kantor Presiden.
Luas lahan saat ini memiliki luas keliling seluas 587,2 hektar dengan status Pakualamanaat Grond (PAG), tanah milik Pakualaman seluas 160,9 hektar. Dari luas tersebut, bidang tanah mencapai 3.444 bidang dengan 884 penggarap baik yang menggarap tanah milik pribadi maupun PAG.
Dalam rapat terbatas tersebut, disampaikan bahwa rencana pembangunan Bandara Kulon Progo telah berlangsung cukup lama dan sudah banyak yang menunggu-nunggu. Presiden mendorong agar semua yang terkait bisa bergerak dengan cepat menyelesaikan pembangunan infrastruktur karena Indonesia telah tertinggal dengan negara-negara lain.
Dibutuhkan perencanaan yang matang dan didukung dengan teknologi sehingga bandara tersebut tidak hanya dapat berfungsi hanya untuk 10 tahun mendatang tetapi hingga mencapai 30 atau 50 tahun mendatang serta dirancang agar terintegrasi agar mempermudah akses dengan moda transportasi lainnya seperti kereta api dan bus, ungkap Presiden Jokowi.
Journalist : Parnie
Editor : Mark Sinambela









