(Vibizmedia – Nasional) Pemerintah Indonesia mendapatkan bantuan dana untuk menciptakan hidup lingkungan perkotaan yang lebih baik di kota-kota dari pemerintah Swiss melalui Swiss Confederation dalam bentuk dana perwalian (Trust Funds) senilai USD 13,5 juta.
Sekretaris Jenderal Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR) Taufik Widjoyo mengatakan bahwa pemerintah Indonesia dan Bank Dunia bekerja sama dalam pembangunan perkotaan.
Taufik menyambut baik inisiatif Bank Dunia untuk membangun Sustainable Urbanization Multi Donor Trust Fund (IDSUN) untuk mendukung kegiatan pemerintah melalui bantuan dan pembangunan kapasitas kegiatan teknis, ungkapnya, Selasa (14/6).
Manfaat dana tersebut akan digunakan untuk mengembangkan sebuah suite solusi kebijakan, penasihat, pembiayaan dan program untuk memenuhi tantangan urbanisasi berkelanjutan. Saat ini, lebih dari setengah populasi dunia atau sekitar empat miliar orang tinggal di daerah perkotaan.
Dengan meningkatnya populasi perkotaan mengharuskan pemerintah kota menyediakan layanan dasar dan prasarana yang memadai seperti air minum dan sanitasi. Indonesia juga mengalami urbanisasi dan Indonesia menjadi salah satu negara paling urban di Asia dengan penduduk perkotaan sekitar 130 juta jiwa.
Meski perkotaan telah memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional namun tren urbanisasi membawa beberapa implikasi karena investasi infrastruktur tidak terus meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan, sehingga kemacetan lalu lintas, banjir, dan daerah kumuh dapat ditemukan di sebagian besar kota.
Untuk itu, langkah pemerintah melalui Kementerian PUPR telah mengembangkan tindakan afirmatif untuk mendukung pembangunan perkotaan berkelanjutan yang menjamin keseimbangan antara aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Di sektor pemukiman, PUPR berupaya menyediakan pelayanan akses terhadap air bersih dan sanitasi dasar sebagaimana diamanatkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Pemerintah berencana menyediakan 10 juta sambungan rumah (SR) yang terkoneksi ke jaringan perpipaan pada 2019. Selain itu, upaya untuk mengurangi kawasan kumuh yang mencakup lebih dari 38.000 hektar sedang dilakukan melalui perbaikan permukiman kumuh dan pembangunan rusunawa. Serta, mendukung program kota hijau yang bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan dampak lingkungan lainnya dari pembangunan perkotaan.
Journalist : Rully
Editor : Mark Sinambela
Pic : Antara









