Presiden Jokowi : Stabilitas Keamanan dan Politik Antisipasi Tekanan Ekonomi

0
844
Penutupan rapat pimpinan nasional Partai Golkar di Istora Senayan, Jakarta, Kamis, 28 Juli 2016. FOTO : SETPRES/KRIS

(Vibizmedia – Nasional) Dalam kesulitan yang ada saat ini, tekanan ekonomi yang menekan negara, dibutuhkan kecepatan dalam memutuskan perubahan kebijakan.

Kondisi yang ada sekarang, tidak ada satu negara pun di dunia yang lolos dari kesulitan tekanan ekonomi global. Pertumbuhan ekonominya ada yang turun 1%, 2% bahkan -3% dan mendekati -7% dan bahkan ada pemerintahan gagal berakibat penjarahan.

Presiden Joko Widodo sampaikan bahwa untuk menghadapi kondisi dan keadaan yang tidak normal ini, harus diselesaikan dengan cara yang tidak biasa. Tidak mungkin tekanan ekonomi seperti ini, pemerintah melakukan dengan cara kerja normal, tidak akan bisa keluar dari situasi yang sulit, ungkapnya dalam Penutupan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar, Kamis (28/7).

Stabilitas keamanan dan stabilitas politik salah satu hal penting dalam mengantisipasi tekanan ekonomi yang terjadi, kedua hal tersebut dapat memberikan rasa percaya kepada para investor atau pengusaha.

Untuk itu diperlukan dukungan politik untuk setiap kebijakan tersebut dan kecepatan. Presiden Jokowi berikan contoh Undang-Undang (UU) Tax Amnesty menjadi suatu kebijakan yang mendapat dukungan politis secara cepat dari partai dan fraksi di Dewan Perwakilan Daerah (DPR).

Sebab ini menjadi momen, bulan Juni 2016 belum disetujui maka momentum dari kebijakan ini akan hilang. Presiden berikan apresiasi penghargaan, dukungan partai dengan cepat diselesaikannya Undang-Undang Tax Amnesty.

Kebijakan – kebijakan pemerintah memerlukan kecepatan, meskipun kebijakan itu kadang pahit dan tidak populis, tetapi untuk kepentingan rakyat banyak, kadang pemerintah harus memutuskan keputusan sulit, ungkap Presiden.

Journalist : Rully
Editor      : Mark Sinambela

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here