(Vibizmedia – Nasional) Terdapat berbagai perbedaan-perbedaan budaya pada suku batak, Presiden Joko Widodo meminta agar kedepannya karnaval kemerdekaan pesona Danau Toba terus dilanjutkan setiap tahunnya.
Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa dengan adanya perbedaan keragaman budaya di tanah air seperti suku Batak Mandailing, Karo, Toba, Simalungun dan Pakpak, justru perbedaan itulah yang mempersatukan kita, ungkap Presiden Joko Widodo pada pelepasan Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba, Minggu (21/8).
Persatuan tersebut berasal dari budaya yang menggambarkan karakter bangsa, karakter setiap daerah, identitas setiap suku, identitas dan jati diri setiap daerah yang ada. Karnaval Pesona Danau Toba ini turut mempopulerkan ulos kepada dunia luar.
Aksesori tradisional berupa kain ulos dan ikat kepala sortali memang tampak menjadi semacam “aksesori wajib” bagi para ribuan masyarakat yang hadir. Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo pun turut mengenakannya sebagai bentuk penghormatan terhadap budaya lokal.
Usai menyampaikan pesannya, Presiden berkenan melepas rangkaian karnaval mobil hias. Pemukulan Gondang Tolu sebanyak 7 kali oleh Presiden menandakan dimulainya rangkaian acara karnaval tersebut.
Setelah itu, Presiden dan Ibu Iriana Joko Widodo menaiki mobil hias menuju panggung utama di Jalan Sisingamangaraja, Kota Balige, yang berjarak sekitar 3 kilometer dari titik awal pelepasan. Iring-iringan karnaval tersebut diawali dengan marching band Sultan Agung dan iringan gondang dari salah satu mobil hias yang turut serta. Di panggung utama sendiri, Presiden bersama Ibu Iriana menyaksikan jalannya parade mobil hias dari seluruh peserta Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba kali ini.
Journalist : Rully
Editor : Mark Sinambela









