(Vibizmedia – Nasional) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membangun jembatan apung pertama di Indonesia yang berada di Kampung Laut, permukiman penduduk di kawasan Laguna Segara Anakan, Cilacap, Jawa Tengah.
Ketua tim riset sistem modular wahana apung Kementerian PUPR Nazib Faizal mengatakan bahwa saat ini, konstruksi jembatan sudah selesai dirakit dan akan ditempatkan di ponton wahana apung dan ditarik menggunakan perahu ke lokasi yang direncanakan.
Nazib sampaikan bahwa keberadaan jembatan apung sepanjang 40 meter yang menghubungkan Desa Ujung Alang dengan Desa Klaces Kecamatan Kampung Laut, akan membuat kegiatan ekonomi yang melibatkan dua lokasi yang dihubungkan dapat dilakukan dengan efisien dan murah.
Sebelumnya, masyarakat yang ingin menyeberang harus menggunakan jasa perahu penyeberangan dengan tarif Rp 10.000 – Rp 25.000 per orang sekali menyeberang. Jembatan apung ini akan melengkapi rencana pemerintah setempat dalam mengembangkan kawasan Laguna Segara Anakan sebagai labotarium alam dengan harapan dapat menjadi destinasi wisata baru yang diminati masyarakat.
Kampung Laut merupakan daerah yang memiliki potensi pendapatan baru dari sektor pariwisata untuk mendongkrak perekonomian yang selama ini baru mengandalkan perikanan tangkap dan pertanian, ungkap Nazib, Selasa (23/8).
Sebagai jembatan yang mirip dengan jembatan pada umumnya, struktur tubuh dan kaki-kai jembatan menggunakan bahan dari baja ringan, tapak pijakan kaki-kaki jembatan dengan pijakan terbuat dari metode menancapkan tiang pancang atau membuat timbunan, pijakan jembatan terbuat dari wahana apung yang disebut ponton.
Ponton yang terbuat dari beton khusus tersebut, memiliki tinggi 1,5 meter, lebar 2 meter dan panjang 5 meter, dibuat berongga pada bagian tengah agar jembatan tersebut terapung stabil di atas permukaan air dan bisa menjadi pijakan jembatan yang kokoh.
Jembatan yang bersifat modular dan dapat dibongkar pasang sesuai kebutuhan ini, memiliki infrastruktur unik merupakan hasil penelitian dengan rancang bangun yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian PUPR dibuat untuk menyelesaikan permasalahan kendala alam yang ada di lokasi.
Journalist : Rully
Editor : Mark Sinambela









