
(Vibizmedia – Nasional) KTT ASEAN ke-28 dan ke-29 yang diselenggarakan di National Convention Centre, Vientiane Laos, Selasa (6/9) telah dimulai. Sebagai pembukaan kehadiran para kepala negara/pemerintahan ASEAN disambut langsung Perdana Menteri Laos Thongloun Sisoulith.
Kepala negara/pemerintahan ASEAN yang hadir adalah Sultan Brunei Sultan Hassanah Bolkiah, Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, Presiden Joko Widodo, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, Perdana Menteri Myanmar Aung San Suu Kyi, Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha, Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc dan Presiden Laos Bounnhang Vorachith.
Dalam kesempatan tersebut, sebagai salah satu pembicara, Presiden Joko Widodo menyerukan agar negara-negara ASEAN saling memperkuat kerja sama, pentingnya kesatuan dan sentralitas ASEAN.
Presiden sampaikan bahwa stabilitas kawasan telah menjadi kebanggaan ASEAN selama ini. Ditengah-tengah dinamika yang sedang terjadi di kawasan yang terus memerlukan perhatian negara-negara anggotanya. Dirinya ungkapkan agar ASEAN tidak membiarkan instabilitas terjadi.
Pentingnya semangat untuk tetap menjaga stabilitas kawasan agar tidak diatur oleh negara-negara besar. Untuk itu, semangat kerja sama guna menjaga rumah kita harus terus kita teguhkan, ungkapnya, Selasa (6/9).
Presiden mengungkap bahwa negara-negara di dunia memiliki harapan tinggi bagi masyarakat ASEAN yang tahun depan akan berusia 50 tahun. Sebagai sebuah kawasan yang bermukim di dalamnya sebanyak lebih dari 600 juta jiwa, diperlukan suatu kawasan yang tangguh.
Tanpa kesatuan dan sentralitas ASEAN yang juga sebagai kontributor penting untuk keamanan dan stabilitas kawasan akan sirna dan masa depan ASEAN akan suram, ungkapnya.
Dalam sidang tersebut Presiden juga membangkitkan semangat negara-negara anggota ASEAN. Perekonomian ASEAN disebut Presiden sebagai sebuah kisah sukses tersendiri. GDP ASEAN selama dua tahun berturut-turut tumbuh secara positif yaitu 4,7%, Pertumbuhan ini di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi global, Uni Eropa, dan Amerika Serikat.
Ada 3 hal penting pesan Presiden Joko Widodo terhadap para pemimpin negara ASEAN yang harus dilakukan untuk memperkuat kerja sama ekonomi negara-negara kawasan tersebut yaitu pertama, memastikan kerja sama ekonomi yang dapat dinikmati oleh masyarakat ASEAN secara merata. Kesenjangan pembangunan antara negara anggota ASEAN harus semakin diperkecil, kedua, memastikan keterlibatan dan kemajuan Usaha Mikro Kecil Menengah melalui pengembangan teknologi dan inovasi serta perluasan akses keuangan dan pasar.
Apabila rakyat ASEAN tidak merasakan manfaat keberadaan ASEAN, maka akan sulit bagi ASEAN untuk tumbuh berkembang secara berkelanjutan, ketiga, menjadi organisasi yang memiliki kepedulian terhadap masyarakatnya. Pekerja migran ASEAN merupakan representasi nyata dari masyarakat ASEAN yang harus dilindungi. ASEAN harus memastikan bahwa hak-hak pekerja dan keluarganya dilindungi dengan baik, tutupnya.
Journalist : Rully
Editor : Mark Sinambela