(Vibizmedia – Nasional) Pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) Sorong, membentuk segitiga pertumbuhan potensial di Papua yang terdiri dari Sorong yang menjadi basis kawasan minyak bumi, Bintuni menjadi kawasan industri dan Manokwari sebagai basis peternakan.
Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Hermanto Dardak mengatakan bahwa ujung tombak dari pengembangan KEK Sorong dibagi menjadi empat wilayah pertumbuhan di Papua yang meliputi Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) Sorong – Manokwari, WPS Biak – Manokwari-Bintuni, WPS Nabire-Enarotali-Wamena dan WPS Jayapura-Merauke.
Hermanto sampaikan bahwa saat ini, pihaknya telah membangun akses jalan nasional dari Jayapura menuju Wamena sepanjang 580 kilometer dan juga di Kota Sorong yang telah memiliki jalan nasional dengan kondisi yang baik, dengan konsep 2:7:2 yang berarti dua meter bahu kanan dan kiri jalan serta tujuh meter ditengahnya.
Pengembangan tersebut meliputi kawasan perkotaan dan perdesaan, konektivitas dan pengembangan kawasan harus on purpose dan on design, ungkap Hermanto, Selasa (13/9). Sedangkan untuk tahun 2017, Kementerian PUPR telah memprogramkan pembangunan Jalan Lingkar Sorong-Pelabuhan Arar sepanjang 32 kilometer, untuk saat ini, pembangunan Jembatan Arar sedang dalam proses konstruksi.
Selain itu, pemerintah juga membangun jaringan air baku Warsamson (SPAM Regional) dan pembangunan secara bertahap rumah susun untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebanyak 80 unit.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Sorong Stevanus Malak mengatakan dalam jangka panjang KEK Sorong akan dijadikan sebagai sumber pengolahan sumber daya alam di Papua untuk diekspor.
Stevanus sampaikan bahwa fungsi Pelabuhan Arar akan dijadikan pelabuhan barang sedangkan Pelabuhan Sorong menjadi pelabuhan penumpang, ungkapnya.
Journalist : Rully
Editor : Mark Sinambela
