(Vibizmedia – Nasional) Progres pembangunan fisik Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) telah mencapai 67,9% atau tiga kali lipat lebih cepat dari rencana yang sudah ditetapkan sebelumnya yaitu 22,52%.
Sebagai sumber pasokan air utama di NTT, pembangunan atau groundbreaking Bendungan Raknamo yang telah dimulai sejak 20 Desember 2014 oleh Presiden Joko Widodo ini, air menjadi kunci pembangunan di wilayah NTT.
Dengan ketersediaan air, maka daerah NTT yang merupakan daerah kering, dapat menanam ketela, jagung, tebu serta memelihara tebu. Selain itu, juga dengan adanya ketersediaan air sangat menentukan pembangunan dibidang kedaulatan pangan, kesehatan dan pendidikan, ungkap Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Senin (19/9).
Bendungan Raknamo dapat membantu menuntaskan permasalahan penyediaan air baku di Kabupaten Kupang dengan debit 100 liter per detik, pengembangan daerah irigasi bagi lahan 1.250 hektar di Kecamatan Naibonat, Desa Raknamo dan Desa Manusak, pengendalian banjir daerah hilir Kota Kupang, pengembang pariwisata, serta pembangkit listrik tenaga mikro mencapai 0,22 MW.
Bendungan Raknamo dirancang dengan kapasitas tampung 14,09 juta m3, luas genangan 147,3 hektar dan tinggi bendungan mencapai 36,2 meter serta panjang 438 meter ini memiliki nilai kontrak mencapai Rp 782 miliar dengan kontraktor pelaksana adalah PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
Pemerintah melalui Kementerian PUPR rencana akan buat 7 bendungan lagi di NTT dan salah satunya adalah Bendungan Raknamo ini. Disamping itu, Kepala Pusat Bendungan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Imam Santoso sampaikan bahwa percepatan pembangunan Raknamo yang sebelumnya ditargetkan selesai akhir tahun 2019 dipercepat menjadi akhir tahun 2018.
Imam jelaskan bahwa target penyelesaian bendungan dibuat masih dalam kondisi pekerjaan normal. Saat ini, percepatan yang dilakukan pemerintah dengan menambah alat dan memberlakukan 2 shift kerja siang-malam selama 7 hari dalam seminggu dan hal tersebut telah membuahkan hasil, ungkapnya.
Disisi lain, pembangunan bendungan tersebut mendapat dukungan dari masyarakat setempat, warga tidak keberatan adanya alat berat yang masuk ke wilayah tersebut dan kontraktor bisa bekerja leluasa bekerja siang dan malam.
Journalist : Rully
Editor : Mark Sinambela