(Vibizmedia – News) – Mata masyarakat Amerika Serikat kini memandang kepada Donald Trump, yang kini menjadi Presiden Terpilih Amerika Serikat. Bukan hanya Amerika Serikat, tetapi seluruh dunia memandang ke arahnya. Media di Amerika Serikat, yang dahulu tak memandangnya, kini semua membahas mengenai kemenangannya.
Ya, kemenangan Donald Trump memang fenomenal. Meskipun dari segi polling dan popularitas ia terlihat tak unggul, tetapi pada kenyataannya rakyat Amerika Serikat pada akhirnya menjatuhkan pilihannya pada pria berusia 70 tahun tersebut.
Siapakah sebenarnya Donald Trump, Presiden Terpilih Amerika Serikat?
Donald Trump, lahir di Queens, New York pada tanggal 14 Juni 1946. Kakeknya adalah imigran dari Jerman, dan ayahnya, Fred Trump, adalah pengusaha real estate. Trump memiliki darah Jerman dari ayahnya, dan juga darah Skotlandia dari ibunya.
Meskipun lahir dari keluarga pengusaha, tetapi ayahnya tidak mendidiknya menjadi anak manja. Terbukti, pada saat ia berusia 13 tahun, ayahnya mengirimnya untuk bergabung dengan militer di New York Military Academy, dengan harapan ia bisa menjadi seorang pemimpin yang tegas. Tahun 1964, ia pernah meraih Coachs Award dan bahkan dipromosikan menjadi Kapten Taruna Militer S4.
Ia mengenyam pendidikannya di Fordham University, sebelum akhirnya dipindahkan ke Wharton School of Finance and Commerce di University of Pennsylvania. Disana, ia akhirnya mengambil jurusan real estate studies. Trump lulus dari Wharton pada bulan Mei 1968 dengan gelar Bachelor of Science in Economics.
Seorang Pebisnis Yang Sukses
Trump memang bisa dikatakan pandai berbisnis, seperti ayahnya. Saat ia masih duduk di bangku kuliah, ia berkarya di Elizabeth Trump & Son, perusahaan keluarganya yang bergerak di bidang real estate untuk kelas menengah di Queens, Brooklyn, dan Staten Islands di New York, Amerika Serikat. Tahun 1971, ia menjadi President di perusahaan tersebut, dan nama perusahaannya pun saat itu berganti menjadi The Trump Organization.
Tahun 1973, ia menjadi President dari The Trump Organization, yang membawahi 14,000 apartemen di Brooklyn, Queens, dan Staten Island. Perjalanan bisnisnya pun berlanjut terus dalam hidupnya. Trump Tower dan Trump Plaza, adalah sebagian dari asset yang dimilikinya. Bisnis yang dikelolanya, bukan hanya di Amerika Serikat saja, tetapi bahkan berhasil mencapai luar negeri, seperti Trump Ocean Club International Tower & Hotel yang ada di Panama.
Meskipun ia pandai dalam berbagai bisnis, tidak selalu perjalanan bisnisnya berjalan mulus. Ia sempat mengalami kebangkrutan dan terlilit hutang, namun semua permasalahannya, pada akhirnya bisa menemukan solusinya.
Dari Bisnis Hingga Presiden Amerika Serikat
Trump mulai berkecimpung di dunia politik pada tahun 1988. Mengenai rencananya untuk menjadi seorang Presiden, memang ternyata sudah dipupuknya dari lama. Sebelumnya, ia ternyata pernah mencalonkan diri menjadi Presiden Amerika Serikat pada tahun 1988 dan 2004. Selain itu, ia juga pernah mencalonkan dirinya menjadi Gubernur New York pada tahun 2006 dan 2014.
Meskipun pernah gagal dalam beberapa kali pencalonan, bukan Trump namanya jika ia menyerah begitu saja. Pada tahun 2016, ia mencalonkan diri menjadi Presiden Amerika Serikat dari Partai Republican. Popularitasnya memang bisa dikatakan meningkat, meskipun ia banyak mengalami hinaan dan olok-olokan. Memang, dari segi pengalaman sebagai politikus, ia mungkin kurang dari pesaingnya, Hillary Clinton.
Saat itu, tak satupun media mendukungnya. Bahkan, semua polling sudah menunjukkan arah kekalahan baginya. Namun, kenyataan berkata lain. Pada tanggal 8 November, ternyata Amerika Serikat memilih Donald Trump menjadi Presiden mereka. Keberhasilannya, tentunya tak lepas dari anaknya, Ivanka Trump yang begitu giat berkampanye untuknya. Bahkan, Ivanka juga merupakan salah satu pendukung utama yang menyemangati Trump untuk menjadi Presiden Amerika Serikat.
Donald Trump memang fenomenal. Kemenangannya memang bisa dikatakan diluar prediksi. Namun, usahanya dalam dunia politik dari tahun 1988. Kini sudah membuahkan hasil. Kita harapkan yang terbaik dari Donald Trump untuk Amerika Serikat kedepannya.
Fanny Sue/Journalist/VM
Foto : Wikimedia
