
(Vibizmedia – Nasional) Dihadapan sekitar 3.500 prajurit Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) di Markas Divisi Infanteri 1 Kostrad, Cilodong, Kota Depok, Provinsi Jawa Barat, Rabu (16/11), Presiden Joko Widodo mengajak jajarannya menjadi kekuatan yang dapat menjadi perekat kemajemukan bangsa.
Presiden Joko Widodo mengingatkan agar setiap prajurit TNI selalu waspada terhadap ancaman-ancaman yang dapat memecah belah bangsa Indonesia. Dirinya berharap agar Kostrad dapat menjadi kekuatan perekat kemajemukan bangsa dan lindungi NKRI dari mereka yang ingin memecah belah bangsa Indonesia, ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, Presiden juga menyatakan kekagumannya atas kesiapsiagaan pasukan Kostrad dalam menjaga dan menegakkan kedaulatan negara. Tak hanya dirinya, masyarakat Indonesia pun disebutnya juga merasakan hal yang sama.
Saya juga menyatakan kebanggaan saya, kebanggaan rakyat Indonesia atas dedikasi penuh para prajurit Kostrad untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari setiap ancaman maupun gangguan terhadap keutuhan NKRI, ungkap Presiden, Rabu (16/11).
Selaku Panglima Tertinggi TNI, Presiden Joko Widodo menekankan kepada segenap pasukan Kostrad agar selalu memegang teguh Sapta Marga dan sumpah prajurit. Selain itu, prajurit TNI haruslah mampu berdiri tegak di atas semua golongan demi kejayaan Indonesia.
Sebagai Panglima Tertinggi TNI, saya tekankan agar setiap pasukan Kostrad selalu memegang teguh Sapta Marga dan Sumpah Prajurit. Berdirilah tegak di atas semua golongan, mengatasi kepentingan pribadi dan kelompok untuk kejayaan Indonesia, tutupnya.
Disamping itu, kedatangan Presiden ke Markas Kostrad, dirinya ingin memastikan kesiapan pasukan Kostrad dalam menjaga keamanan negara Indonesia dan tidak ada kaitannya dengan rencana demonstrasi pada 25 November mendatang sebagaimana diberitakan.
Ini untuk memberikan ketenteraman kepada masyarakat. Kalau masyarakat tahu sudah siap (TNI dan Polri), semuanya tenang, ungkapnya.
Mengenai potensi ancaman yang ada, Presiden menjawab bahwa ancaman tersebut bisa berasal dari dalam dan juga luar. Namun, meskipun kesiapsiagaan selalu berlaku, dirinya menekankan kembali bahwa saat ini negara berada dalam keadaan aman.
Ancaman bisa dari dalam dan luar, tetapi sekarang sangat aman. Tetapi kesiapan tetap harus ada, tegasnya. Selain itu, terkait dengan narasi besar yang sehari sebelumnya diutarakan, presiden menerangkan bahwa hal tersebut bertujuan untuk memberikan ketenangan di kalangan masyarakat. Koramil dan Babinsa di masing-masing wilayah diharapkan dapat turut serta menciptakan suasana sejuk dan aman di masyarakat.
Narasi-narasi yang positif itu akan ditangkap langsung oleh akar rumput. Karena di bawah ada Koramil dan Babinsa. Kalau narasi itu ditangkap oleh bawah, masyarakat akan semakin tenang dan pembangunan dari atas sampai ke bawah juga bisa dilaksanakan dengan baik, jelasnya.
Journalist : Rully
Editor : Mark Sinambela








