Proyek Transportasi Termasuk Kereta Bandara Soetta, Ditawarkan ke Swasta

0
994
Presiden kunjungi pembangunan stasiun dan rel KA Express Line Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Jakarta (Photo: Vibizmedia.com)

(Vibizmedia – National) Terkait keterbatasan anggaran pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pembangunan sektor transportasi, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menawarkan sejumlah proyek transportasi strategis.

Proyek transportasi yang diusulkan dapat dibiayai melalui skema pendanaan alternatif selain APBN itu di antaranya pengembangan Terminal Mengwi di Badung-Bali, Terminal Tirtonadi Solo, dan pembangunan angkutan masal perkotaan.

Untuk perkeretaapian, antara lain, KA Express Line Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), KA Akses Bandara Adi Sumarmo Solo, KA Kertapati-Simpang-Tanjung Api-Api, dan Kereta Cepat/High Speed Train (HST) Jakarta-Surabaya.

“Sedangkan perhubungan laut yaitu pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung, dan pembangunan Bandara Karawang dan Bandara Bali Baru untuk perhubungan udara,” kata Budi pada Rapat Kerja Kementerian Perhubungan Tahun 2016, di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Jakarta, Rabu (16/11) lalu.

Kemenhub juga melakukan kerja sama pemanfaatan barang milik negara untuk mengoptimalkan daya guna barang milik negara dan meningkatkan penerimaan negara seperti diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 78/PMK.06/2014 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemanfaatan Barang Milik Negara.

“Saat ini ada 10 lokasi pelabuhan yang siap melakukan kerja sama pemanfaatan dengan PT. Pelindo I, II, III, dan IV yaitu KSOP Gunung Sitoli, KSOP Sintete, KSOP Badas, KSOP Lembar, KSOP Bima, KSOP Kendari, KSOP Arar, KSOP Bitung, KSOP Manokwari, dan KSOP Merauke,” jelas Budi.

Di sektor perhubungan udara, Menhub menambahkan, terdapat 5 bandar udara yaitu Bandar Udara Samarinda Baru, Bandar Udara Hananjoedin, Bandar Udara Kalimarau, Bandar Udara Radin Inten II, dan Bandar Udara Juwata yang saat ini dalam proses untuk dapat dikerjasamakan pemanfaatan dengan PT. Angkasa Pura I dan II.

Alternatif pilihan untuk menawarkan pembangunan proyek kepada pihak swastaini dilakukan karena pemerintah ingin mempercepat pembangunan dan pengembangan infrastruktur transportasi di Indonesia.

Journalist : Mytri
Editor      : Mark Sinambela                                                                                                                          Sumber: setpres

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here