Sebagai Mitra Utama di Eropa, Pemerintah Indonesia Perkuat Kerja Sama Dengan Belanda di Berbagai Bidang

0
844
Pertemuan Bilateral Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte di Istana Merdeka. FOTO : VIBIZMEDIA.COM/RULLY

(Vibizmedia – Nasional) Sebagai mitra yang telah terjalin lama, hari ini, Rabu (23/11) di Istana Merdeka, Presiden Joko Widodo bertemu dengan Perdana Menteri Kerajaan Belanda Mark Rutte, keduanya membahas berbagai bidang kerja sama yaitu bidang perdagangan, ekonomi, pengelolaan air dan pembangunan infrastruktur maritim.

Hubungan Indonesia dengan Belanda sangat intensif dan mencakup banyak sekali bidang. Hal ini merupakan perwujudan dari kemitraan komprehensif yang telah dimiliki oleh kedua negara. Pertemuan bilateral tadi banyak membahas mengenai kerja sama ekonomi dengan fokus kepada perdagangan investasi, pengelolaan air, dan pembangunan infrastruktur maritim, ungkap Presiden.

Presiden menyatakan merasa terhormat atas kunjungan yang dilakukan PM Rutte bersama dengan delegasinya ke Jakarta kali ini. Dalam kunjungannya tersebut, PM Rutte membawa serta sedikitnya 200 pelaku usaha Belanda. Hal ini menunjukkan kepercayaan dan komitmen pemerintah dan swasta Belanda, untuk terus meningkatkan kerja sama dengan Indonesia, jelasnya.

Belanda yang merupakan salah satu mitra utama Indonesia di Eropa, dengan angka perdagangan, investasi dan turis dari Belanda menunjukkan salah satu angka yang tertinggi di Eropa. Bahkan, pelabuhan Belanda merupakan salah satu pintu gerbang masuknya barang-barang Indonesia ke Eropa.

Selain itu, pertemuan bilateral tersebut juga membahas mengenai persiapan negosiasi Indonesia – European Union (EU) Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dan kita tegaskan hasil negosiasi CEPA harus menguntungkan rakyat kedua pihak, ungkap Presiden Jokowi.

Pembahasan juga lanjut membahas meningkatnya nilai kompetitif produk kayu Indonesia dengan sudah berlakunya Forest Law Enforcement, Governance and Trade Lisence (FLEGT).

Sebagai negara pertama di dunia yang sudah memiliki FLEGT Lisense. Indonesia harus menggunakan keunggulan komperatif ini dengan baik, terang Presiden. Sedangkan dari isu pengelolaan air dan pengembangan infrastruktur maritim juga menjadi prioritas kerjasama bilateral tersebut.

Kedua negara sepakat untuk melanjutkan kerja sama pembangunan Kuala Tanjung. Dari sisi keamanan, kedua negara juga sepakat pemberantasan terorisme di Jakarta Center for Law Enforcement Cooperation (JCLEC) yang berlokasi di Semarang serta aktif di Global Counterterorism Forum.

Disisi lain, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte sampaikan bahwa Indonesia menjadi negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara, memiliki nilai perdagangan dengan Belanda mencapai USD 3,2 miliar pada tahun 2015.

Dalam rangka kunjungan kerja sekaligus sebagai balasan atas kunjungan Presiden Joko Widodo ke Belanda pada 22 April 2016 lalu. PM Mark Rutte, mengawali kunjungannya di Indonesia telah berkunjung ke Kota Semarang dan Demak, Jawa Tengah, pada Selasa kemarin (22/11) bersama dengan pemerintah kota setempat, delegasi Belanda menjalin kerja sama di bidang tata kelola air dalam menghadapi ancaman bencana banjir.

Rutte menilai hubungan ekonomi Indonesia – Belanda semakin berkembang dan kedua negara akan  bekerjasama lebih erat dalam segala hal, termasuk masalah hukum, keamanan dan pendidikan.

Itu sebabnya saya datang kemari dengan jumlah rombongan yang besar dari berbagai perwakilan dari banyak institusi dan pebisnis. Dengan berbagi pengetahuan dan keahlian, kita berharap akan mendapatkan solusi yang terintegrasi yang dapat bermanfaat tidak hanya untuk ekonomi, namun juga kepada masyarakat dan lingkungan secara keseluruhan, ungkap Rutte.

Dalam kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan kerjasama di bidang Pelatihan Diplomatik: bidang Penguatan Pertukaran Informasi terkait dengan Manajemen Resiko: bidang Pelatihan Kejuruan dengan Proyek Rintisan dalam Pertanian, bidang Perubahan Iklim, bidang Pengelolaan Sampah dan Sirkuler Ekonomi, juga di bidang Kelautan dan Perikanan.

Journalist : Rully
Editor      : Mark Sinambela

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here