(Vibizmedia – Nasional) Presiden Joko Widodo memberikan izin bagi pengerjaan jalan tol Samarinda – Bontang sesuai pengajuan dari Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak.
Dalam sejumlah kesempatan ke daerah, Presiden ingin selalu meninjau langsung proyek pembangunan infrastruktur. Dirinya selalu mewanti jajarannya agar terus fokus dan cepat dalam bekerja.
Tidak heran dalam ketika melakukan kunjungan ke daerah hal yang pertama kali ditanyakan kepada pemerintah daerah setempat adalah mengenai perkembangan pembangunan proyek infrastrukturnya.
Disisi lain, pemerintah daerah pun seolah tak ingin kalah cepat, seperti yang dilakukan Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak. Bila bertemu Presiden ia selalu mengejar dan menanyakan langsung mengenai pembangunan di daerahnya. Hal tersebut diungkapkan oleh Presiden Joko Widodo dalam sambutannya saat acara penyerahan Sertifikat Tanah Program Strategis Tahun 2016 di Balikpapan Sport and Convention Center, Senin (5/12).
Sebelumnya, Gubernur Awang memang meminta agar pemerintah pusat tidak memindahkan lokasi kilang minyak dan zona pupuk di Kota Bontang. Pihaknya juga menerangkan kepada Presiden bahwa persoalan pembebasan lahan sudah dapat diselesaikan dengan baik.
Dalam laporannya, Awang sampaikan bahwa pihaknya minta agar pembangunan kilang minyak di Bontang tidak dipindah, tetap di kota Bontang. Persoalan lahan kita selesaikan dengan baik, terangnya.
Mendengar permohonan tersebut, Presiden pun langsung memberikan jawaban dan kepastiannya. Ia menegaskan bahwa pembangunan kilang minyak dan zona pupuk tetap akan dilakukan di Provinsi Kalimantan Timur.
Presiden Jokowi tegaskan untuk yang berkaitan dengan masalah kilang minyak (refinery) dan zona pupuk, saya sampaikan tidak akan dipindahkan ke provinsi lain. Tetap di Provinsi Kalimantan Timur, tegas Presiden.
Selain itu, terkait dengan pembangunan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, Presiden Joko Widodo menargetkan bahwa pembangunan tersebut akan diselesaikan pada akhir tahun 2018. Persoalan pembebasan lahan sendiri telah diselesaikan oleh pemerintah daerah setempat.
Presiden sampaikan bahwa tadi malam langsung saya rapatkan dengan Menteri Pekerjaan Umum. Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, semuanya pembebasan lahan sudah dibereskan oleh Gubernur, sekarang penyelesaiannya ada di kementerian. Ini akan diselesaikan maksimal insya Allah akhir 2018, jelasnya.
Ditambah lagi, Gubernur Kalimantan Timur diketahui juga akan menggarap rencana pembangunan Jalan Tol yang menghubungkan Samarinda dengan Bontang. Terhadap rencana tersebut, Awang pun meminta persetujuan Presiden Joko Widodo secara langsung.
Presiden ungkapkan bahwa dirinya tadi malam juga telah rapat dengan Menteri Pekerjaan Umum, tadi pagi baru selesai. Sudah, kita berikan lagi (izin), tidak ada masalah. Silakan nanti ditindaklanjuti, sudah saya putuskan tadi pagi, ungkap Presiden.
Namun demikian, Presiden Joko Widodo mewanti-wanti jajarannya agar pembangunan yang dilakukan, harus dapat diselesaikan dengan cepat agar rakyat dapat segera merasakan manfaat dari pembangunan tersebut. Selesainya jalan dapat membuat biaya logistik menjadi murah, biaya transportasi dan harga barang-barang juga akan murah pada akhirnya, jelasnya.
Bahkan proyek-proyek tersebut dinilai Presiden, memiliki kepentingan yang mendesak dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat sekitar, untuk itu dirinya akan turun langsung menyelesaikan segala permasalahan yang ada.
Pembangunan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda sendiri merupakan salah satu program strategis dan prioritas nasional dari pemerintah. Sebelumnya, pada 9 Juni 2016 lalu, Presiden Joko Widodo menyaksikan langsung penandatanganan proyek strategis dan prioritas nasional di Istana Negara, Jakarta.
Terdapat enam proyek strategis dan prioritas nasional yang saat itu disepakati, yakni proyek PLTU Batang (Jawa Tengah), Jalan Tol Manado-Bitung, Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, Jalan Tol Pandaan-Malang, Jalan Tol Serpong-Balaraja, dan Jalan Tol Terbanggi Besar-Kayuagung.
Journalist : Rully
Editor : Mark Sinambela









