
(Vibizmedia – Nasional) Pentingnya budaya saling menghormati dan sifat toleransi bagi kehidupan umat manusia, kehidupan sosial, ekonomi dan politik, baik pada tataran nasional, regional dan global mempersatukan masyarakat dunia yang berbeda-beda.
Pada Bali Democracy Forum IX di Bali yang dihadiri oleh sejumlah tokoh dunia, pemenang nobel perdamaian dan para Menteri Luar Negeri serta delegasi dari 94 negara dan organisasi internasional, Presiden sampaikan pentingnya arti demokrasi bagi suatu kehidupan bernegara dan hubungan antar negara di dunia.
Presiden sampaikan bahwa tugas para perwakilan daerah tersebut adalah memastikan bagaimana demokrasi dapat bekerja dengan baik untuk mendukung stabilitas dan perdamaian dan mendatangkan kesejahteraan bagi rakyat, ungkap Presiden, Kamis (8/12).
Ketidakpastian dalam berbagai sektor belakangan ini memicu sejumlah kekhawatiran dari negara-negara di dunia. Tak dapat dipungkiri, situasi dunia saat ini seperti berkembangnya paham radikalisme, menurunnya rasa toleransi, tantangan politik di masing-masing negara, serta ditambah dengan ketidakpastian ekonomi membuat kekhawatiran tersebut semakin nyata.
Namun, semua pihak diminta untuk tidak berdiam diri. Sebab, di saat seperti inilah diperlukan optimisme untuk mampu menghadapi segala tantangan yang ada. Saya dapat mengerti jika situasi ini memunculkan rasa kekhawatiran dan kegamangan.
Dalam keadaan situasi inilah kita membutuhkan rasa optimisme. Optimisme yang dapat dihasilkan dari kita saling berbicara, optimisme yang dapat berkembang dari kita bertukar pikiran dan pengalaman, dan optimisme yang saya harapkan dapat tumbuh dari hadirnya kita semua di Forum Demokrasi Bali ini, terang Presiden.
Forum Demokrasi Bali yang mengangkat tema “Agama, Demokrasi, dan Toleransi ini, Presiden Joko Widodo meyakini bahwa agama tidaklah menjadi penghalang bagi terjalinnya demokrasi dan toleransi antarnegara dan sesama. Dirinya kemudian mencontohkan dengan kondisi nyata yang terjadi di Indonesia, negara dengan 1.300 etnik di mana 85% penduduknya ialah Muslim.
Sejarah Indonesia mengajarkan bahwa ajaran Islam masuk ke Indonesia dengan cara damai. Nilai mengenai perdamaian inilah yang sampai saat ini terus dipegang oleh umat Islam Indonesia. Selain Islam, Indonesia adalah rumah bagi umat Kristiani, Katolik, Hindu, Buddha, dan Kongfucian.
Nilai-nilai perdamaian juga dipegang teguh oleh semua umat di Indonesia, jelas Presiden. Sebagai tekad pemerintah untuk terus memperjuangkan demokrasi, Indonesia adalah rumah bagi kemajemukan.
Oleh karenanya, Presiden mengajak seluruh pihak untuk secara aktif mendorong sinergi antara demokrasi, agama, dan toleransi. Menjadi kewajiban seluruh pihak untuk memastikan bagaimana demokrasi dapat bekerja dengan baik dengan cara mendukung stabilitas dan perdamaian serta mendatangkan kesejahteraan bagi rakyat.
Journalist : Rully
Editor : Mark Sinambela








