Pencapaian Program Pembangunan Kementerian PUPR Sepanjang Tahun 2016

0
1031
Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahaan Rakyat Basuki Hadimuljono. FOTO : VIBIZMEDIA.COM/RULLY

(Vibizmedia – Nasional) Dengan tugas utama untuk membangun infrastruktur pengelolaan sumber daya air (SDA) untuk mendukung ketahanan air dan pangan, pembangunan jalan dan jembatan untuk mendukung konektivitas antar daerah, penyediaan perumahan dan pengembangan kawasan permukiman. Penyerapan anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tahun  2016 per 4 Januari 2017 mencapai 90,76% untuk progres keuangan dan 96,40% untuk progres fisik dari pagu efektif Kementerian PUPR pada tahun 2016 sebesar Rp 91,21 triliun.

Diperkirakan progres keuangan akan mencapai 92% karena saat ini proses input oleh satuan kerja PUPR masih belum selesai.

Kementerian PUPR optimis  bahwa target yang dicanangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Strategi (Renstra) Kementerian PUPR 2015-2019 dapat dicapai sekalipun dalam membangun infrastruktur membutuhkan proses dan waktu yang tidak singkat.

Untuk itu dengan kerja keras dan integritas tinggi, sepanjang tahun 2016 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang mempunyai tugas membangun infrastruktur telah berhasil mencapai sejumlah target program ditandai dengan diresmikannya sejumlah infrastruktur dan ditandanganinya kontrak pelaksanaan pekerjaan pembangunan infrastruktur yang dimulai pada tahun 2016 yaitu :

Dari sisi ketahanan air dan pangan, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Alam (SDA) berhasil menyelesaikan pembangunan 7 infrastruktur pengelolaan SDA terdiri dari Bendungan Payaseunara di Aceh Bendungan Teritip di Kalimantan Timur, Daerah Irigasi (DI) Karau di Kalimantan Tengah, DI Selingsing Bendung Pice Besar di Bangka Belitung, Bendung Gerak Sembayat di Jawa Timur dan penyediaan air baku mendukung Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) regional Bregas di Jawa Tengah.

Disamping itu, terkait pembangunan bendungan baru, Kementerian PUPR berhasil mencapai target tahun 2016 dengan ditandanganinya kontrak pekerjaan pembangunan yaitu memulai pembangunan delapan bendungan baru yang terdiri dari Bendungan Way Sekampung di Lampung, Bendungan Ciawi, Bendungan Leuwikeris, Bendungan Cipanas, dan Bendungan Sukamahi di Jawa Barat, Bendungan Kuwil Kawangkoan di Sulawesi Utara, Bendungan Ladongi di Sulawesi Tenggara serta Bendungan Napun Gete di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Melalui pembangunan delapan bendungan tersebut, diproyeksikan dapat menambah jumlah tampungan air untuk keperluan irigasi sebanyak 368,44 juta meter kubik untuk mengairi lahan irigasi seluas 34,574 hektar.

Selain itu, 8 bendungan baru yang dibangun dengan total biaya mencapai Rp 9,8 triliun juga diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan air baku sebesar 9,08 meter kubik per detik, ditambah dengan pemenuhan kebutuhan listrik sebesar 20,56 megawatt dan reduksi banjir sebanyak 1,595 meter kubik per detik.

Dalam periode pemerintahan Jokowi-JK 2015-2019, Kementerian PUPR telah memiliki program membangun 49 bendungan yang lokasinya tersebar di berbagai provinsi. Salah satu contohnya adalah Bendungan Kuwil yang kontrak pada tahun 2016 ditargetkan selesai pada tahun 2019 mendatang. Sejak tahun 2015 pemerintah telah mulai membangun 13 bendungan sedangkan tahun 2017 akan membangun 9 bendungan, ungkap Menteri PUPR Basuki beberapa waktu lalu.

Dari sisi konektivitas, Kementerian PUPR melalui Ditjen Bina Marga pada 2016 berhasil menyelesaikan pembangunan jalan tol  sepanjang 68 kilometer antara lain jalan tol Krian-Mojokerto sepanjang 18,5 kilometer, jalan tol Pejagan-Pemalang seksi I dan II sepanjang 20,2 kilometer dan jalan tol Kertosono-Mojokerto seksi III sepanjang 5 kilometer. Secara keseluruhan dalam 2 tahun (2015-2016) panjang jalan tol bertambah 176 kilometer dan secara akumulatif akan bertambah hingga 400 kilometer pada akhir tahun 2017 ini.

Untuk pembangunan jembatan, tercatat Kementerian PUPR menyelesaikan pembangunan jembatan dengan total sepanjang 9.098 meter yang terdiri salah satunya adalah pembangunan Jembatan Layang (flyover) Antapani di Bandung, Jawa Barat sepanjang 700 meter, jembatan lainnya yang berhasil diselesaikan pada 2016 antara lain Jembatan Sigandul di Jawa Tengah sepanjang 100 meter, Jembatan Tayan di Kalimantan Barat sepanjang 1.420 meter dan Jembatan Merah Putih di Maluku sepanjang 1.140 meter.

Pembangunan jalan dan jembatan baru tahun 2016 terdiri dari Jalan Tol Pemalang-Batang sepanjang 39,2 kilometer, Jalan Tol Batang-Semarang sepanjang 75 kilometer, Jalan Tol Pekanbaru-Dumai sepanjang 135 kilometer dan Jembatan Teluk Kendari sepanjang 474 meter.

Beberapa jalan tol lainnya juga telah dilakukan penandatangan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) di akhir 2016 ini, di antaranya Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (elevated) sepanjang 36,84 km dan jalan tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM) sepanjang 38,29 km. Kedua jalan tol ini membantu meningkatkan pelayanan jalan tol dengan memecah kemacetan yang terjadi pada ruas masing-masing.

Dari bidang perumahan, Kementerian PUPR pada 2016 berhasil mencatat capaian Program Satu Juta Rumah yang mencapai angka 805.169 unit rumah. Berdasarkan data yang dimiliki Ditjen Penyediaan Perumahan, untuk pembangunan rumah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) mencapai angka 569.382 unit, sedangkan rumah non MBR terbangun sebanyak 235.787 unit rumah.

Menteri PUPR Basuki sampaikan peningkatan jumlah capaian pembangunan rumah di tahun 2016 lalu diharapkan dapat terus memacu pembangunan rumah di Indonesia. Selain pasar perumahan yang terbuka cukup luas, pemerintah pun terus mendorong peran serta aktif dari para pemangku kepentingan bidang perumahan untuk mendukung Program Satu Juta Rumah ini.

Pada tahun 2015 lalu jumlah capaian Program Satu Juta Rumah mencapai 700 ribuan unit sedangkan tahun 2016 mencapai 805.169 unit rumah.

Sebagai persiapan menyambut ASEAN Games tahun 2018, Kementerian PUPR pada 2016 juga telah memulai tugas khusus untuk membangun Wisma Atlit di Kemayoran dan Jakabaring (Sumsel) sebagai persiapan menyambut ASIAN Games pada 2018 dan ditargetkan selesai tahun ini.

Untuk mendukung pengembangan kawasan permukiman tersebut, Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya berhasil menyelesaikan pembangunan  Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang tersebar di sejumlah daerah, yaitu SPAM Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo di Jawa Tengah, SPAM Mataram, SPAM Pontianak Tahap 1.

Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya pada tahun 2016 lalu juga mendapatkan tugas khusus untuk melakukan rehabilitasi sejumlah bangunan penting di Indonesia, yakni rehabilitasi venue olahraga Gelora Bung Karno yang diperuntukkan untuk ASEAN Games 2018 dan menyelesaikan perbaikan 7 Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang semuanya berhasil rampung pada Desember 2016.

Kementerian PUPR sendiri akan melanjutkan pengembangan kawasan perbatasan setelah selesainya bangunan PLBN yang disebut sebagai tahap I. Untuk tahap II akan dibangun mess pegawai, asrama, pasar yang dimulai Desember 2016 dan akan selesai tahun 2017.

Ada 7 PLBN yang telah selesai sampai dengan akhir tahun 2016 yaitu PLBN terpadu di Entikong, PLBN Aruk, PLBN Nanga Badau, PLBN Motaain, PLBN Wini, PLBN Motamasin dan PLBN Skouw di Papua.

Selain itu, pemerintah akan membangun pasar di 7 PLBN yang bertujuan untuk menciptakan kegiatan ekonomi di perbatasan sehingga penduduk dari negara seberang juga bisa membeli barang dari negara kita, terang Menteri Basuki.

Journalist : Rully
Editor      : Mark Sinambela

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here