
(Vibizmedia – Nasional) Melakukan pemerataan menjadi kebijakan pemerintah yang akan diterapkan pada tahun ini, sejalan dengan kebijakan ekonomi Pancasila yang intinya adalah ekonomi yang berkeadilan.
Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa saat ini pemerintah sedang menyiapkan sebuah kebijakan ekonomi Pancasila, kebijakan ekonomi gotong royong, yang dalam waktu dekat akan disosialisasikan kepada masyarakat.
Adanya pemerataan, pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan menjadi sia-sia jika tidak merata dan hanya bisa dinikmati oleh segelintir orang, ungkap Presiden Joko Widodo dalam sambutannya pada Peringatan Hari Ulang Tahun ke-44 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (10/1).
Kebijakan yang diambil pemerintah untuk menciptakan pemerataan tersebut, dengan membangun dari pinggiran, pulau terdepan, dan desa, merupakan perwujudan dari ekonomi Pancasila yang sekarang ini terus dikerjakan pemerintah agar kesenjangan dapat dikurangi.
Dengan mendorong pemerataan sosial ekonomi seluruh rakyat akan merasa berdiri di tanah air yang sama, Indonesia. Seluruh rakyat akan merasakan hidup di rumah kebangsaan yang sama, Indonesia, terang Presiden.
Sesuai dengan semangat Bung Karno bahwa negara Indonesia adalah negara semua untuk semua, Presiden Jokowi berharap kerja sama pemerintah dengan PDIP ke depan akan semakin erat dan produktif untuk mewujudkan Indonesia Raya.
Presiden Jokowi mengatakan bahwa tantangan terberat perekonomian untuk sekarang adalah terkait dengan kesenjangan yang terjadi antara orang kaya dan miskin. Ia menyebutkan, bila ini tidak bisa diselesaikan, maka akan terasa percuma ekonomi Indonesia bisa tumbuh tinggi.
Presiden menjelaskan, pada 2014, angka gini rasio mencapai level 0,41 dan secara perlahan berhasil diturunkan menjadi 0,39 pada 2016. Meskipun penurunan angka gini rasio itu sedikit, Indonesia masih lebih baik dibandingkan banyak negara lain seperti Tiongkok, Filipina dan Malaysia, terangnya.
Selain itu, turunnya angka kemiskinan sebesar 0,31%. Sekalipun penurunan hanya sedikit tetapi ini sebuah prestasi yang perlu disampaikan, karena di negara lain angkanya malah naik.
Journalist : Rully
Editor : Mark Sinambela