Presiden Jokowi Groundbreaking Bandara Kulonprogo Senilai Rp 9,3 Triliun

0
1067
Kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Provinsi DI Yogyakarta dalam rangka groundbreaking Bandara Kulonprogo. FOTO : SETPRES/LAILY

(Vibizmedia – Nasional) Berdasarkan surat keputusan nomor 1164 tahun 2013, Menteri Perhubungan telah menetapkan lokasi bandara baru di Kabupaten Kulon Progo Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, tepatnya di wilayah pesisir Kecamatan Temon Kabupaten Kulonprogo.

Lokasi tersebut dinilai telah memenuhi persyaratan teknis dan persyaratan operasional. Selain itu, untuk keselamatan, keamanan dan kenyamanan penumpang adanya bandara baru ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan daerah sekitar bandara maupun pertumbuhan ekonomi nasional terutama dari sektor pariwisata, sehingga Yogyakarta menjadi wilayah tujuan wisata nomor 2 setelah Bali.

Pagi ini, Jumat (27/1), Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo bertolak ke Provinsi DI Yogyakarta dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1.

Setibanya di Yogyakarta, Presiden Joko Widodo dan rombongan langsung menuju Kulonprogo. Peletakan batu pertama pembangunan bandara ini diberi judul “Babat Alas Nawung Kridha”. Artinya membuka, membersihkan, merapikan dan menata lahan (land clearing/ pematangan lahan) agar siap untuk didayagunakan sebagai lokasi pembangunan bandara baru (New Yogyakarta International Airport) yang dibangun oleh PT Angkasa Pura I (Persero) untuk Yogyakarta dan Indonesia.

Sementara itu, Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan mendukung dan akan membantu sepenuhnya pelaksanaan pembangunan Bandara baru Internasional di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta untuk memastikan pembangunan selesai sesuai target waktu yang diharapkan.

Terminal bandara dengan daya tampung 41.000 penumpang/hari dan memiliki nilai investasi sekitar Rp 9,3 triliun tersebut akan selesai pada Oktober 2019 dan mulai beroperasi pada 2020 mendatang.

Ditjen Perhubungan Udara mendukung pembangunan bandara baru bertaraf internasional di wilayah Yogyakarta. Pihaknya akan membantu dengan melakukan proses pengujian dan sertifikasi secara cepat dan cermat, terang Kepala Bagian Kerjasama dan Humas Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Agoes Soebagio, Jumat (27/1).

Saat ini,  kondisi Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta sudah sangat padat dan melampaui daya tampung, baik untuk pergerakan penumpang maupun pesawat dan sudah tidak dapat lagi dikembangkan dikarenakan keterbatasan lahan dan adanya kendala alam.

Kapasitas Terminal Bandara Adisutjipto hanya 1,2 juta – 1.5 juta penumpang. Sedangkan jumlah penumpang pada tahun 2014 sudah mencapai 6,2 juta penumpang. Kapasitas area parkir pesawat (apron) hanya mampu menampung 8 pesawat. Sedangkan landas pacu yang hanya sepanjang 2.200 m tidak mampu menampung pesawat berbadan lebar.

Journalist : Rully
Editor      : Mark Sinambela

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here