Pemerintah Lakukan Perbaikan Jalan Nasional Secara Masif

0
1055
Presiden Joko Widodo meninjau pembangunan Jalan Tol Batang-Semarang Seksi 1 di Desa Tegalsari, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang. FOTO : BIRO PERS SETPRES

(Vibizmedia – Nasional) Dalam rangka upaya menjaga pelayanan publik di tanah air, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memerintahkan para Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) maupun Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) untuk segera melakukan penangganan darurat untuk kerusakan jalan dan jembatan pada ruas jalan nasional.

Direktur Jenderal (Ditjen) Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto mengatakan bahwa pihaknya telah mempunyai sejumlah solusi untuk menangani jalan nasional yang rusak tersebut. Dengan mendorong kepala balai melakukan penanganan kerusakan dengan cara swakelola serta penunjukkan langsung dan mengefektifkan skema preservasi jalan pada paket long segment.

Selain itu, Arie juga menyampaikan bahwa dana pemeliharaan rutin dialokasikan didalam Satuan Kerja Balai dengan mengambil alokasi dana lelang. Pemanfaat dana tersebut untuk ruas jalan yang tidak ditangani dengan kontrak. Kemudian, Satuan Kerja Balai terlebih dahulu memperhitungkan kebutuhan penanganan jalan untuk revisi Daftar Isi Pagu Anggaran (DIPA).

Direktorat Jenderal Bina Marga (PUPR) menyatakan jalan strategis nasional saat ini telah berada dalam kondisi rusak parah. Kondisi rusak parah tersebut berada di Jalur Pantai Utara Jawa (Pantura) yang membentang melewati tiga provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Berdasarkan data Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, ada sebanyak 9 ruas jalan yaitu di Jawa Barat, terbentang dari Pamanukan-Lohbener-Palimanan sepanjang 102,23 killomenter telah ditangani dan direhabilitasi secara besar-besaran.

Provinsi Jawa Tengah, ada 2 wilayah ruas jalan yang terindentifikasi mengalami kerusakan parah dan ringan yaitu mulai dari ruas jalan Pejagan-Prupuk-Batas Banyumas-Ajibarang-Wangon sepanjang 99,93 kilometer dan ruas jalan dari Wangon-Buntu-Kebumen-Purworejo-Karangnongko (bata Daerah Istimewa Yogyakarta) dengan total panjang menjadi 138,29 kilometer.

Ada 4 penyebab kerusakan jalan strategis nasional yaitu kendaraan dengan beban berlebih, peningkatan volume lalu lintas yang semakin tinggi, perubahan tata guna lahan dan pengendalian air karena hujan. Dan perbaikan jalan ini harus dilakukan bersamaan dengan memperhatikan 4 hal tersebut.

Untuk mempercepat perbaikan ini, Menteri Basuki memerintahkan semua personil di balai-balai jalan turun ke lapangan untuk menangani perbaikan jalan di seluruh Indonesia. Yang menjadi prioritas utama pemerintah adalah Pantura Jawa, Wangon, Pasuruan dan Gresik.

Kerusakan jalan di Gresik terjadi karena ada perubahan tata ruang yang sebelumnya adalah daerah rawa yang menjadi industri dan adanya batubara, dimana melintas truk-truk bermuatan besar. terang Basuki, Selasa (7/2).

Disamping itu juga karena kondisi darurat, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Arie Setiadi Moerwanto meminta agar perbaikan jalan saat ini tidak dilakukan dengan cara-cara biasa tetapi lebih bersifat masif, ungkapnya.

Journalist : Rully
Editor      : Mark Sinambela

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here