Penuhi Pasokan di Maluku, Pemerintah Lakukan Evaluasi Pembangkit Listrik

0
773
Presiden Joko Widodo meninjau proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 2x15 MW Desa Waai, Maluku Tengah. FOTO : BIRO PERS SETPRES

(Vibizmedia – Nasional) Disela kunjungan kerjanya di Kota Ambon, Provinsi Maluku, Kamis (9/2), Presiden Joko Widodo mendapatkan keluhan masyarakat mengenai kurangnya pasokan listrik yang memadai dan langsung ditanggapi oleh Presiden.

Malam sebelumnya, Presiden berdiskusi dengan ketua dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang mengeluhkan kurangnya pasokan listrik di Provinsi Maluku tersebut.

Dalam diskusi tersebut, diketahui bahwa sebenarnya sudah pernah ada rencana pembangunan pembangkit listrik di daerah tersebut. Hanya saja pembangunan tersebut tidak berlanjut. Dalam kunjungan kerjanya, Presiden meninjau proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 2×15 MW Desa Waai, Maluku Tengah.

Mengenai kondisi PLTU tersebut, Presiden masih melakukan pengecekan, apakah bisa dilanjutkan atau tidak karena proses hukumnya belum diketahui, masih dalam pengecekan, ungkap Presiden Jokowi.

Wilayah Tulehu, Maluku Tengah yang dekat dengan PLTU tersebut memiliki potensi geothermal yang semestinya dapat dimanfaatkan sebagai tenaga pembangkit listrik. Oleh karenanya, pembangunan pembangkit listrik di wilayah tersebut diharapkan tidak menggunakan batu bara sebagai bahan bakarnya.

Yang jelas kalau di sini memakai bahan bakar batu bara sudah tidak benar, harusnya memakai geothermal karena potensi di sini ada, di Tolehu itu ada, terang Presiden.

Disamping itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan mengatakan bahwa PLTU tersebut seharusnya menjadi sebuah pembangkit listrik independen di mana nantinya PLN akan membeli listrik yang dihasilkan. Proyek tersebut kemudian menjadi mangkrak karena tidak kunjung dikerjakan sejak tahun 2014, ungkap Jonan.

Mengenai kelanjutannya, Jonan sampaikan akan terlebih dahulu bertanya kepada PLN mengenai kesanggupan mereka. Ia pun menyatakan bahwa setiap pulau di Indonesia haruslah memiliki pembangkit listrik independen agar dapat memenuhi kebutuhan listrik masyarakat.

Indonesia itu negara kepulauan, jadi tidak mungkin ada jaringan nasional. Bisa ada, tapi biayanya mahal dan tidak relevan. Karena itu setiap pulau harus punya pembangkit independen sendiri-sendiri, terang Jonan.

Journalist : Rully
Editor      : Mark Sinambela

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here