Krisis Pangan di Sri Lanka, Presiden Maithripala Meminta Bantuan Langsung Kepada Presiden Jokowi

0
1144
Presiden Joko Widodo melepas bantuan 5 ribu ton beras kepada pemerintah Sri Lanka yang diwakili oleh Duta Besar Sri Lanka untuk Indonesia Dharshana Mahendra Perera di Gudang Bulog, Jakarta, 14 Februari 2017. FOTO : VIBIZMEDIA.COM/RULLY

(Vibizmedia – Nasional) Sebagai permintaaan perbantuan pangan dari situasi kerawanan pangan akibat kekeringan yang berkelanjutan di Sri Lanka, Presiden Joko Widodo melepas keberangkatan bantuan beras sebanyak 5.000 Metrik Ton (MT) ke Sri Lanka.

Permintaan bantuan tersebut langsung dari Presiden Sri Lanka Yang Mulia Maithripala Sirisena yang disampaikan kepada Presiden Joko Widodo melalui Duta Besar Sri Lanka untuk Indonesia di Jakarta.

Langkah pemberian bantuan tersebut dilakukan oleh Presiden untuk meresponi permintaan Presiden Sri Lanka karena kondisi saat ini di Sri Lanka sangat memerlukan sekali.

Dalam kesempatan tersebut Presiden juga mendorong agar menteri terkait untuk segera mempersiapkannya, ungkap Presiden Jokowi saat melepas bantuan beras 5.000 MT ke Sri Lanka di Kawasan Pergudangan Sunter Bulog Divre Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (14/2).

Disamping itu, Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Djarot Kusumayakti mengatakan bahwa pengiriman beras 5 ribu ton tersebut terbilang kecil dibanding stok beras saat ini, yang tergolong masih cukup aman.

Saat ini, stok di Bulog berkisar 1,7 juta ton, sementara panen di beberapa titik mulai berjalan. Dengan pengiriman 5 ribu ton ini, dirinya menyampaikan jika dibanding stok Bulog masih sangat kecil, kita tidak ada kesulitan, terang Djarot.

Berdasarkan laporan dari Badan PBB untuk Pangan (WFP), Sri Lanka tengah menghadapi kekeringan paling hebat sejak 1970-an. Kekeringan yang melanda Sri Lanka, berdampak berdampak menurunkan persediaan pangan hingga 50%.

Selain krisis pangan, Sri Lanka juga mengalami kekeringan yang berdampak pada krisis air bersih bagi lebih dari satu juta penduduknya karena pasokan air di sejumlah bendungan merosot hingga tinggal seperlima dari kapasitasnya.

Presiden Jokowi sampaikan sebagai negara sahabat dan salah satu negara besar di Asia, sudah sepantasnya kita, Indonesia, berada bersama Sri Lanka dalam menghadapi situasi-situasi yang sulit, terang Presiden.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menambahkan bahwa Sri Lanka merupakan negara sahabat Indonesia. Berdasarkan sejarah, Sri Lanka dan Indonesia bersama-sama di dalam Konferensi Asia-Afrika, dan juga bersama-sama melahirkan Gerakan Non Blok. Demikian juga saat terjadi bencana tsunami pada 2004, Indonesia dan Sri Lanka juga merupakan negara yang terkena dampak paling parah.

Oleh karena itu, hari ini kita bersama dengan Sri Lanka, sebagai seorang sahabat, sebagai sebuah negara besar untuk membantu Sri Lanka dalam menanggulangi masalah kekurangan pangan akibat kekeringan yang berkepanjangan, ungkap Menlu Retno.

Diplomasi kemanusiaan Indonesia merupakan salah satu diplomasi yang dilakukan Indonesia untuk memberikan kontribusi terhadap perdamaian dan kesejahteraan dunia. Jadi diplomasi kemanusiaan ini akan terus dilakukan karena Indonesia punya komitmen yang tinggi untuk hal ini, ungkapnya.

Journalist : Rully
Editor      : Mark Sinambela

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here