Gelar Kehormatan Masyarakat Maluku Untuk Presiden Jokowi

0
891
Presiden Jokowi mendapat gelar kehormatan dari Masyarakat Maluku. FOTO : BIRO SETPRES

(Vibizmedia – Nasional) Presiden Joko Widodo mendapatkan gelar adat kehormatan “Upu Kalatia Kenalean Da Ntul Po Deyo Routnya Hnulho Maluku” yang berarti pemimpin besar yang peduli terhadap kesejahteraan hidup masyarakat adat Maluku.

Penganugerahan gelar tersebut dilakukan langsung oleh Ketua Majelis Latupati Maluku, Bonifaxius Silooy, Jumat (24/2) di Kristiani Center, Ambon, Provinsi Maluku ini berupa pemasangan jubah kebesaran, kain ikat pinggang, kain bahu, mahkota kebesaran dan pemberian tongkat adat kehormatan sebagai penanda penganugerahan gelar.

Hal ini berdasarkan dari keputusan majelis adat Maluku yang terdiri atas para tetua adat atau Latupati yang diberikan kepada Presiden Jokowi sebagai rasa terima kasihnya atas kepercayaan yang telah diberikan oleh rakyat Maluku.

Saya merasa sangat terhormat sekali dan mengucapkan terima kasih atas penganugerahan gelar adat kehormatan Maluku kepada saya. Saya memahami bahwa gelar ini disertai dengan tanggung jawab untuk memajukan Maluku, untuk menyejahterakan rakyat Maluku, terang Presiden.

Presiden Joko Widodo menyatakan kebanggaannya pada kearifan lokal rakyat Maluku yang berbasis persaudaraan. Dengan falsafah Siwalima, perbedaan dan keragaman budaya masyarakat Maluku dapat dipersatukan.

Menggunakan falsafah Siwalima yang menyatukan semua perbedaan kelompok, menjadi kekuatan perekat yang abadi. Sejarah sudah menyaksikan bagaimana kearifan lokal Maluku dapat dengan cepat memulihkan keadaan setelah terjadinya konflik sosial pada waktu yang lalu, ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden sampaikan harapannya agar masyarakat Maluku dapat terus merawat keanekaragaman yang ada sambil terus mengupayakan keharmonisan. Selain itu, dirinya menyempatkan untuk membacakan sebuah pantun dalam bahasa lokal.

Lewat pantun tersebut, Presiden Jokowi hendak menyampaikan bahwa walaupun terpisah dengan jarak yang cukup jauh, masyarakat Maluku akan tetap berada di hatinya. Panah gurita di ujung tanjong, cari bia di ujung meti. Biar tapisah gunung deng tanjong, orang Maluku selalu di hati, yang disambut tepuk tangan meriah oleh hadirin.

Journalist : Rully
Editor      : Mark Sinambela

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here