
(Vibizmedia – Nasional) Sri Mulyani selaku Ketua Tim Panitia Seleksi (Pansel) yang juga menjabat sebagai Menteri Keuangan, menyerahkan 21 calon Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 2017-2022 kepada Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Senin (13/3).
Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 5 Tahun 2017, panitia seleksi anggota Dewan Komisioner OJK telah dibentuk dengan Sri Mulyani Indrawati sebagai ketua dan merangkap anggota. Sedangkan anggota Pansel tersebut adalah Agus Martowardojo mewakili Bank Indonesia dan Darmin Nasution mewakili pemerintah.
Anggota lainnya adalah Hadiyanto mewakili pemerintah, Erwin Riyanto mewakili Bank Indonesia, Toni Prasetyono mewakili akademisi, Gunarni Suworo mewakili industri perbankan, Margaret Mutiara Tang mewakili industri pasar modal dan Ariyanti Suliyanto mewakili industri keuangan non-bank.
Adapun proses seleksi anggota Dewan Komisioner OJK ini dimulai dari tahap pendaftaran secara online mulai tanggal 18 Januari sampai dengan 2 Februari 2017. Dalam periode pendaftaran ini, Tim Pansel menerima 882 jumlah lamaran dan kemudian didapatkan 174 calon anggota yang memenuhi kriteria.
Dari data yang diterima oleh Presiden tersebut, akan dipilih 14 nama untuk kemudian diajukan ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk dilakukan uji fit and proper test.
Sri Mulyani sampaikan bahwa dari seluruh proses awal seleksi mulai dari 882 hingga mencapai 21 ini, dirinya melaporkan dengan sangat detail termasuk masukkan masyarakat dan informasi konfidensial yang diberikan kepada pansel dari instansi-instansi serta informasi yang terjadi di industri termasuk yang terjadi di dalam OJK.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi sangat menekankan pentingnya kemampuan para calon untuk menjaga industri keuangan secara independen dan tidak diintervensi sehingga mereka mampu menjaga stabilitas dan fungsi dari sektor keuangan.
Sehingga secara sangat eksplisit mengatakan harus dicari orang-orang yang memiliki integritas yang tinggi, yang dia mampu untuk menjaga kepercayaan yang memiliki profesionalisme yang tinggi dan tidak diintervensi oleh kepentingan-kepentingan di luar OJK, terang Sri Mulyani.
Saat ini, industri jasa keuangan memiliki kapitalisasi atau aset mencapai Rp 16.000 triliun. Industri ini sangat strategis bagi perekonomian Indonesia dan harus dikelola dan diawasi secara penuh. Oleh karena itu diperlukan orang-orang yang penuh integritas, efektif dan memiliki kewibawaan dan kepercayaan dari industri maupun masyarakat, karena menyangkut suatu industri yang betul-betul berperan sebagai tulang punggung perkonomian bangsa.
Journalist : Rully
Editor : Mark Sinambela








