(Vibizmedia – Nasional) Berkembangnya penyakit berbasis lingkungan seperti diare kronik dan stunting yang disebabkan sulitnya akses air bersih dan sanitasi di tanah air. Pemerintah canangkan 5 pilar dalam program Sanitasi Total Berbasis Lingkungan (STBM) untuk mengurangi penyakit tersebut.
5 pilar tersebut adalah berhenti buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga, pengelolaan sampah rumah tangga, dan pengelolaan limbah cair rumah tangga.
Direktur Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dr. Imran Agus Nurali, Sp. KO sampaikan agar dapat dilakukan pendekatan keluarga untuk merupakan perilaku masyarakat. Hal ini dilakukan untuk menurunkan penyakit yang berbasis lingkungan. Akibat penyakit diare kronik ini, pertumbuhan tubuh menjadi terganggu yang disebabkan kekurangan gizi ungkap dr. Imran Agus Nurali.
Selain itu, dr. Imran mengatakan saat ini secara nasional, akses sanitasi yang layak mencapai 68,06% data perhari. Kemudian desa dan kelurahan yang sudah bias berhenti buang air besar sembarang sekitar 8.429 desa dari total sekitar 82 ribu desa. Sedangkan untuk DKI Jakarta total 73,69 % keluarganya sudah akses sanitasi yang layak.
Untuk mewujudkan akses air bersih dan sanitasi dibutuhkan kemitraan yang harus dibangun bukan hanya dari unsur kesehatan dan lintas sektor pemerintahan termasuk diantaranya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan Kementerian Perindustrian.
Sedangkan untuk Kementerian Kesehatan akan berfokus pada perubahan perilaku masyarakat untuk tidak membuang air besar sembarang, ungkap dr. Imran Agus.
Journalist : Rully
Editor : Mark Sinambela









