(Vibizmedia – Nasional) Sebagai provinsi termuda di tanah air sekaligus provinsi beranda terdepan Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, Malaysia, Kalimantan Utara (Kaltara) diyakini mampu mengejar pergerakan ekonomi provinsi-provinsi lainnya di Pulau Kalimantan.
Kaltara memiliki potensi ekonomi yang cukup besar. Dari sisi lapangan usaha, perekonomiannya disumbang oleh sektor pertambangan sebesar 24,65% dan sektor pertanian 18,09%.
Meskipun demikian, angka pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kalimantan Utara masih pada posisi 3,75% akibat pengaruh fluktuasi harga komoditas, terutama komoditas hasil tambang di pasar dunia.
Karena itu, dalam rapat terbatas, Presiden Joko Widodo memerintahkan kepada jajarannya untuk bersama-sama membangun Kalimantan Utara yang lebih baik. Saya minta momentum ini digunakan untuk menata kembali sektor-sektor unggulan di Provinsi Kalimantan Utara agar ke depan bisa menjadi mesin pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, yang berdampak pada kesejahteraan rakyat di Kalimantan Utara, terang Presiden, Selasa (21/3).
Selain itu, Presiden juga minta agar dilakukan hilirisasi dan pengembangan industri pengolahan hasil-hasil tambang. Ditambah dengan, menghubungkan pengembangan sektor pertanian dan perkebunan dengan sektor industri pengolahan sehingga pertumbuhan ekonomi Kalimantan Utara menjadi lebih berkualitas.
Sedangkan dari sisi infrastruktur, Presiden mendorong agar dilakukan revitalisasi Bandara Juwata dan Bandara Sebatik untuk memperlancar konektivitas antardaerah di Tanah Air. Begitu pula dengan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan harus diupayakan guna memenuhi kebutuhan pasokan listrik di Kalimantan Utara.
Masalah air bersih, juga menjadi perhatian pemerintah dimana berdasarkan data yang diterima Presiden sebanyak tiga kabupaten yaitu Nunukan, Malunau dan Tana Tidung atau 73% lebih di Kaltara belum mendapatkan akses terhadap air bersih, jelas Presiden Jokowi.
Journalist : Rully
Editor : Mark Sinambela









