Atasi Masalah Kekurangan Listrik, Presiden Jokowi Resmikan Pembangkit Listrik di Papua dan Papua Barat

0
892
Presiden Joko Widodo meresmikan pembangkit listrik desa Papua-Papua Barat. FOTO : HUMAS PLN

(Vibizmedia – Nasional) Berdasarkan informasi yang diterima Presiden saat kunjungan kerjanya ke kabupaten dan kota, dirinya sering mendapat keluh kesah mengenai kekurangan listrik.

Dalam kunjungan kerjanya ke Papua, Presiden sampaikan bahwa inilah fakta yang dihadapi , ungkapnya saat meresmikan listrik Desa Papua-Papua Barat, Maluku-Maluku Utara, Peresmian PLTMH dan PLTS Tersebar, Peresmian PLTU Maluku Utara 2 X 7 MW serta Groundbreaking PLTMG MPP Jayapura 50 MW di Proyek Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) MPP Jayapura 50 MW, Holtekamp, Distrik Muara Tami, Jayapura, Papua, Selasa (9/5).

Untuk itu, dirinya memerintahkan jajarannya baik Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk secepat-cepatnya menyelesaikan kekurangan-kekurangan yang sudah sangat mendesak di daerah-daerah, terutama di kawasan Indonesia Timur, utamanya lagi di tanah Papua.

Presiden ungkapkan bahwa 2 tahun yang lalu dirinya telah berbicara mengenai bahan bakar minyak (BBM) di Papua yang harganya sangat berbeda dengan di wilayah yang lain. Sudah 6 bulan ini harga BBM di tanah Papua sama seperti yang dirasakan oleh saudara-saudara kita yang lain, di provinsi yang lain, di wilayah yang lain, terang Presiden Jokowi.

Selain itu, sampai saat ini, pemerintah sedang mencari jalan terus agar harga semen yang ada di tanah Papua juga sama seperti yang ada di Jawa, di Sumatera, di Kalimantan, dan provinsi-provinsi yang lain.

Disamping itu, pada tahun 2020 mendatang, Papua akan menyelenggarakan Pekan Olahraga Nasional (PON). Sementara venue-venue tempat untuk penyelenggaraan sedang dibangun oleh Gubernur, oleh provinsi, kota, maupun sebagian oleh pemerintah pusat. Tetapi kalau dihitung-hitung listriknya juga masih kurang. Sudah dihitung, listriknya masih kurang, jelas Presiden

Menurut Presiden, sampai dengan tahun 2019 mendatang, total kebutuhannya listrik di Papua dan Papua Barat adalah 280 Megawatt. Presiden tambahkan agar tidak terjadi kembali kekurangan listrik di Papua, pemerintah akan menyiapkan sebesar 730 Megawatt.

Pemerintah juga akan memprioritaskan penggunaan gas untuk kelistrikan,  juga menggunakan tenaga microhydro, matahari dan ada juga arus laut yang nanti juga akan dimulai di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Presiden mendorong seluruh kementerian/lembaga agar dapat melakukan terobosan-terobosan dalam rangka mempercepat pembangunan infrastruktur kelistrikan.  Target dalam 3 tahun sampai 2019, kira-kira targetnya adalah 600 desa. Sehingga desa-desa yang jauh, tidak terjangkau oleh kabel listrik, memakai tenaga surya atau matahari. Hari ini di Papua ada 22 desa, kelurahan, atau kampung, dan di Maluku Utara ada 13 desa yang mendapatkan listrik, jelas Presiden.

Journalist : Rully
Editor      : Mark Sinambela

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here