PLBN Skouw Menjadi Kawasan Pendukung dan Pusat Pertumbuhan Ekonomi Perbatasan

0
866
PLBN Skouw di Jayapura, Papua. FOTO : HUMAS PUPR

(Vibizmedia – Nasional) Dalam kunjungan kerjanya ke Jayapura, salah satu agenda Presiden Joko Widodo, Selasa (9/5) adalah meresmikan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Skouw, yang terletak di Distrik Muara Tami, Kota Jayapura.

Perlu diketahui bahwa PLBN ini berbatasan langsung dengan negara Papua Nugini (PNG). PLBN Terpadu ini merupakan PLBN kelima yang diresmikan oleh Presiden Jokowi dari tujuh PLBN yang sudah dibangun dan selesai Tahap I tahun 2016 lalu.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono sampaikan bahwa pemerintah tidak hanya membangun gedung PLBN pada Zona Inti saja, tetapi kawasan pendukung dan Sub Zona Inti sebagai pusat pertumbuhan ekonomi perbatasan, terangnya Senin (8/5).

Kawasan PLBN Terpadu Skouw memiliki luas 10,7 hektar, dibangun sejak Desember 2015 hingga November 2016 oleh kontraktor PT. Nindya Karya (Persero) dengan anggaran Rp 165,9 miliar. PLBN ini dapat ditempuh melalui perjalanan darat sekitar 90 menit dari Kota Jayapura.  Kondisi jalan nasional sepanjang 69 kilometer yang dilalui dalam kondisi mantap.

Desain PLBN Terpadu Skouw mengusung budaya lokal Papua. Desainnya mengadaptasi bentuk bangunan khas Rumah Tangfa, penggunaan ornamen lokal, serta penerapan prinsip-prinsip bangunan hijau (green building). Rumah Tangfa merupakan rumah pesisir di daerah Skouw, yang memiliki atap dengan bentukan perisai dan dua ruang panjang untuk masyarakat berkumpul.

Disamping itu, Kepala Badan Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri (BPKLN) Provinsi Papua Suzana Wanggai mengatakan bahwa Skouw merupakan daerah tertutup, namun dengan dibangunnya PLBN Skouw, kini telah banyak masyarakat yang datang tidak hanya dari Kota Jayapura tetapi dari berbagai daerah untuk foto-foto dan wisata, terutama pada hari libur, terang Suzana.

Antisipasi pun dilakukan dengan koordinasi baik antar semua pihak, terutama pengelola perbatasan dan unsur-unsur terkait. Dari data yang ada di Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI-PNG Yonif 122 Tombak Sakti sebagai pos pertama sebelum masuk ke areal PLBN Terpadu Skouw ini, tercatat di luar hari pasar setelah gedung tersebut selesai dibangun, pengunjung mencapai 300-500, bahkan di hari libur tembus hingga di atas 1.500 pengunjung.

Selain itu, untuk mendukung PLBN Skouw tersebut, Kementerian PUPR telah memulai pembangunan perbatasan Tahap II yang diantaranya akan dibangun adalah pasar dan area komersial untuk 400 kios, wisma Indonesia, mess pegawai dan pos pengamanan perbatasan serta infrastruktur permukiman, terutama air bersih dengan kapasitas 50 liter per detik.

Journalist : Rully
Editor      : Mark Sinambela

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here