Presiden Ajak Semua Pihak Berpartisipasi Jaga Kerukunan dan Stabilitas Negara

0
700
Presiden Joko Widodo menerima Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama Indonesia di Istana Kepresidenan Bogor. FOTO : VIBIZMEDIA.COM/RULLY

(Vibizmedia – Nasional) Untuk menjaga kerukunan dan stabilitas negara, Presiden Joko Widodo mengundang tokoh lintas agama yang terdiri dari Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama Indonesia (AFKUBI) di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (23/5).

Presiden Jokowi menyampaikan pesan dari Presiden Afghanistan saat berkunjung ke Indonesia pada 5 April 2017 lalu. Saat kunjungan tersebut, Presiden Ghani juga sempat menceritakan kondisi terkini di negaranya.

Afghanistan itu kaya raya, punya tambang emas terbesar di dunia, tapi belum dieksplorasi. Punya tambang gas dan minyak juga termasuk terbesar di dunia, tapi apa yang terjadi? Pertikaian, terang Presiden.

Karena pertikaian tersebut, berdasarkan penuturan Presiden Ghani, selama 24 tahun sudah Presiden Ghani berada di luar Afghanistan. Di mana saat ini terdapat sekitar 40 faksi yang sudah sangat sulit untuk dirukunkan. Oleh karena itulah, Indonesia dengan 17 ribu pulau, 34 provinsi, dan memiliki lebih dari 700 suku dimintanya untuk benar-benar menjaga kerukunan yang sekarang ini dimiliki bangsa Indonesia.

Tidak ada di negara manapun di dunia ini yang sebegitu ragamnya seperti Indonesia dengan juga beragam agama. Kekaguman mereka terhadap kita adalah kita ini rukun-rukun. Sudah 72 tahun juga satu, tidak pernah ada masalah, jelasnya.

Memang, dalam dinamika kehidupan bermasyarakat, pastilah sesekali timbul sedikit gesekan. Namun, Presiden berpesan agar gesekan yang terjadi itu dapat segera diselesaikan dan menjadikan hal tersebut sebagai sebuah pembelajaran yang mampu mendewasakan masyarakat.

Kerukunan dan stabilitas diperlukan untuk membangun sebuah negara. Menurut Presiden, ada sebuah etos kerja kedisiplinan nasional yang memang harus kita bangun mulai sekarang ini dalam rangka kompetisi dengan negara-negara lain. Sekali lagi, jangan habiskan pikiran kita untuk hal-hal yang menyebabkan iri, dengki, saling hujat, menjelekkan, dan menyalahkan, tegasnya.

Maka itu, ia mengajak seluruh pihak, utamanya para tokoh dan pemuka di daerahnya masing-masing untuk bersama-sama mewujudkan kerukunan nasional. Perbedaan yang ada hendaknya diselesaikan dalam kerangka persaudaraan sebangsa dan se-Tanah Air.

Kepada para tokoh agama tersebut, dirinya menitip pesan agar kalau ada percikan sekecil apa pun untuk segera diselesaikan. Jangan tunggu esok hari, selesaikan pada saat api itu masih sangat kecil. Segera padamkan. Ingatkan kepada yang akan bergesekan, kita ini bersaudara. Bahwa kita ini berbeda-beda iya, tapi kita tetap saudara sebangsa dan se-Tanah Air,” terang Presiden.

Journalist : Rully
Editor      : Mark Sinambela

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here