Presiden Dorong Jajarannya Jaga Kepercayaan Masyarakat, Melalui Evaluasi Kebijakan

0
776
Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla memimpin Sidang Kabinet Paripurna, Senin 24 Juli 2017 di Istana Negara. FOTO : VIBIZMEDIA.COM/RULLY

(Vibizmedia – Nasional) Presiden Joko Widodo menggelar Sidang Kabinet Paripurna, Senin (24/7) di Istana Negara, Jakarta. Dalam kesempatan tersebut, Presiden membahas kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat kepada pemerintah harus terus dijaga. Oleh sebab itu, Presiden Joko Widodo berpesan kepada jajarannya untuk benar-benar memanfaatkan momentum tersebut.

Untuk diketahui, lembaga survei internasional _Gallup World Poll_ memberikan peringkat tertinggi bagi Indonesia dalam hal tingkat kepercayaan masyarakat kepada pemerintahnya. Survei tersebut dirilis oleh _Organization for Economic Co-operation and Development_ (OECD) dalam publikasinya, “Government at a Glance 2017”, yang dipublikasikan pada 13 Juli 2017 lalu.

Presiden Jokowi sampaikan kalau sudah dipercaya oleh rakyat itu bekerjanya lebih mudah. Peluang dan momentum seperti ini harus betul-betul kita gunakan dalam memutuskan hal-hal yang sulit, terang Presiden saat memberikan pengantar dalam Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Negara.

Dalam hasil survei tersebut, Indonesia berada di atas sejumlah negara lain, yakni Swiss, India, Luksemburg, Norwegia, dan Kanada. Atas capaian tersebut, Presiden meminta jajarannya untuk terus menjalankan pelayanan publiknya secara efektif, merespons secara cepat keluhan-keluhan yang ada, dan cepat tanggap terhadap segala keluhan masyarakat.

Meski demikian, Presiden tetap memberikan evaluasi bagi sejumlah kebijakan yang dikeluarkan oleh jajarannya. Ia mengingatkan, agar lebih berhati-hati dalam menerbitkan Peraturan Menteri (Permen).

Presiden tegaskan tolong betul-betul ini sebelum mengeluarkan sesuatu dihitung, dikalkulasi, dan diberikan waktu untuk pemanasan terlebih dahulu. Komunikasinya dengan masyarakat dan pemangku kepentingan juga dilakukan terlebih dahulu, terangnya.

Menurut Presiden, segala kebijakan menteri yang dibuat harus ditujukan untuk mempermudah dunia usaha untuk ekspansi dan berinvestasi. Karena hal tersebut dinilai dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan memperluas lapangan pekerjaan. “Jangan sampai Permen itu memberikan ketakukan pada mereka untuk berinvestasi, mengembangkan usaha, dan berekspansi, ungkapnya.

Selain itu, Presiden menginstruksikan agar seluruh kementerian dan lembaga memberikan perhatian penuh terhadap upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia. Presiden berpendapat bahwa tahapan-tahapan yang telah dilakukan saat ini sudah berada di jalur yang tepat.

Saya minta Menko (menteri koordinator) untuk mengkoordinasi hal seperti ini. Ini sebetulnya urusan koordinasi saja, jelas Presiden.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden tak lupa memberikan apresiasi terhadap capaian lain yang berhasil ditunjukkan jajarannya. Sebagaimana diketahui, beberapa waktu sebelumnya, Polri bersama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) dan pihak-pihak terkait lainnya berhasil mengungkap penyelundupan sabu seberat satu ton di dermaga eks Hotel Mandalika, Serang, Banten.

Ini juga sebuah penangkapan yang sangat besar dan kita harapkan hal-hal seperti ini terus didorong agar negara kita Indonesia terhindar dari darurat narkoba, tutupnya.

 

Journalist : Rully
Editor : Mark Sinambela

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here