Presiden Dorong Praktisi dan Pebisnis Digital Membuat Produk Ciri Khas Lokal Indonesia

0
845
Presiden Jokowi membuka acara Indonesia Digital Byte 2017 di Ritz Carlton Hotel, Pasific Place, Jakarta. FOTO : VIBIZMEDIA.COM/RULLY

(Vibizmedia – Nasional) Sebagai upaya memanfaatkan inovasi-inovasi seperti Facebook, Twitter, Microsoft, Google, Alibaba, Presiden Joko Widodo mendorong para praktisi digital di Indonesia untuk lebih memanfaatkan yang ada dengan menggunakan tenaga lokal dibanding membuat tandingan.

Presiden Jokowi sampaikan manfaatkan saja, pakai saja yang sudah ada. Maksudnya memanfaatkan platform global seperti Facebook, Twitter, Microsoft, Google, Alibaba, terang Presiden dalam acara Indonesia Digital Byte (IDByte) 2017 di Ritz Carlton Hotel, Pasific Place, Kamis (28/9).

Presiden tekankan melalui pemanfaatan melalui inovasi tersebut daya saing dan pertumbuhan ekonomi akan menjadi lebih tinggi. Dirinya sampaikan bukan berarti kita harus menyerah, harus pasrah kepada raksasa-raksasa global di internet. Sama sekali tidak. Ia menekankan, bahwa di ekonomi digital, di dunia internet masih ada peluang-peluang yang sangat besar bagi pemain-pemain lokal.

Internet memang membuat jarak menjadi tidak berarti, namun itu bukan berarti bahwa lokasi menjadi tidak penting. Lokasi atau ciri khas lokal itu masih sangat berarti, dan sangat berperan, terang Presiden seraya mencontohkan, orang Amerika  tidak akan pernah mengerti artinya ndeso seperti kita mengerti ndeso. Orang Tiongkok juga tidak pernah akan mengerti baper, seperti kita mengerti baper.

Presiden ungkapkan berapapun modal seorang Google, berapapun modal seorang Amazon, mereka nggak pernah sedekat dan tidak pernah akan seakrab dengan orang kita, seperti kita sendiri. Nggak akan, terangnya.

Untuk itu, Presiden Jokowi mendorong mereka-mereka yang terjun dalam bisnis digital agar membuat sebuah jasa atau produk yang benar-benar lokal, yang benar-benar lokal, yang menganut ciri khas lokal Indonesia.

Seperti ecommerce startup yang jualan rujak online dan laku sekali bahkan sampai keluar negeri. Pemerintah berjanji akan bantu untuk mengindonesiakan produk internasional seperti Amazon, seperti Microsoft, seperti Alibaba, seperti Lazada, seperti Tokopedia, dimana Alibaba akhirnya berinvestasi dengan membeli saham di Lazada, membeli saham di Tokopedia.

Presiden sampaikan bahwa saat ini, kekuatan kita ada di lokal. Tapi karena Indonesia negara besar, merupakan pasar yang besar, lokal itu juga pasarnya besar, jelas Presiden. Untuk itu, melalui berkembangnya perusahaan-perusahaan e-commerce, pemerintah mengarahkan untuk menjadi regional dan ujungnya adalah Go-Global.

Disamping itu, pemerintah akan memberikan keleluasaan untuk eksperimentasi. Dirinya katakan, inovasi memerlukan eksperimen. Hal-hal yang baru harus dicoba. Karena itu,  startup tidak boleh atau jangan dicekik dengan regulasi-regulasi yang berlebihan.

Inilah yang menjadi alasan mengapa deregulasi itu penting untuk mengurangi tumpang tindihnya aturan, yairu persyaratan yang menghambat cara-cara baru, yang menghambat pola-pola baru.

Yang namanya eksperimen-eksperimen itu pasti ada yang gagal dan ada yang nggak berhasil. Berarti kita harus mentolerir banyak kegagalan. Engggak apa-apa. Jangan malu, jangan menyerah karena startup yang gagal .juga jangan dikejar-kejar, terangnya.

 

Journalist : Rully

Editor      : Mark Sinambela

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here