(Vibizmedia – Economy & Business) Berita yang menjadi perhatian pasar global hari ini adalah gagalnya Perdana Menteri Inggris Theresa May meyakinkan parlemen untuk kesepakatan keluarnya Inggris dari Uni Eropa.
Namun berita tersebut memberikan pengaruh yang bervariasi bagi pasar secara keseluruhan, tidak melemahkan pasar secara keseluruhan
Bursa Asia dan Eropa bervariasi merespon berita tersebut. Memang bagi bursa Inggris sendiri hal itu menekan, dimana indeks FTSE melemah. Namun indeks di Eropa lainnya tetap positif.
Demikian juga mata uang Poundsterling, justru menguat pasca hasil parlemen yang menolak perjanjian penarikan Inggris dari Uni Eropa.
Pasar emas yang menguat saat kondisi tidak menentu dan mengkuatirkan, meningkat merespon berita tersebut.
RUU untuk penarikan Inggris dari Uni Eropa tersebut ditolak oleh 432 suara terhadap 202. Kekalahan 230 suara dianggap sebagai yang terbesar dalam sejarah politik Inggris.
Pemerintah Inggris sekarang hanya memiliki tiga hari kerja untuk memetakan rencana aksi baru. Dengan Parlemen tidak ditetapkan untuk bertemu pada hari Jumat, itu berarti rencana baru harus disepakati dengan Eropa dan disampaikan kepada anggota parlemen Inggris pada penutupan bisnis pada hari Senin 21 Januari.
Yang menjadi pertanyaan apakah perdana menteri dapat mengubah kesepakatan untuk mengubah pikiran anggota parlemen. Dengan hasil penolakan ini, maka pemerintah Inggris perlu melakukan beberapa cara untuk mengupayakan persetujuan rancangan penarikan ini.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group