(Vibizmedia-Jakarta) Setiap warga Indonesia sudah menunggu-nunggu debat pertama pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden (Capres-Cawapres) Pemilu 2019 antara Jokowi-Ma’ruf Amin dengan nomor urut 01 dan Prabowo-Sandiaga dengan nomor urut 2. Karena masyarakat ingin menentukan pilihannya siapa yang akan memimpin negara untuk periode 2019-2024.
Hari ini, Kamis (17/1) pukul 20.00 Wib, debat digelar di Hotel Bidakara, Jakarta dengan mengangkat tema Hukum, HAM, Korupsi dan Terorisme.
Ada sebanyak 500 undangan dalam acara tersebut, dimana masing-masing paslon mendapatkan jatah 100 undangan, dan sisanya, yakni 300 undangan merupakan undangan KPU, yang terdiri dari tokoh publik, peneliti, budayawan, aktivis, hingga mahasiswa.
Sesuai dengan tema yang diangkat tersebut, Komisi Pemilihan Umum (KPU) memilih 6 panelis yaitu Prof. Bagir Manan, Prof. Hikmahanto Juwana, Agus Rahardjo, Ahmad Taufan Damanik, Bivitri Susanto dan Margarito Kamis.
Acara yang di moderatori oleh Imam Priyono dan Ira Kusno ini, bagi sebagian besar masyarakat Indonesia sangat penting untuk menentukan pilihannya pada 17 April 2019 yang hanya tinggal 3 bulan lagi.
Dalam sesi debat, KPU membaginya menjadi enam babak dalam waktu hampir 90 menit, dan setiap babak memiliki karakteristik masing masing.
Berawal masing-masing pasangan calon presiden dan wapres menyampaikan visi misi secara bergantian sesuai nomor urut dengan total durasi yang diberikan KPU selama 21 menit 15 detik.
Dilanjutkan kedua pasangan calon ditanyakan mengenai hukum dan HAM, kemudian korupsi dan terorisme. Sementara pada segmen kelima, pasangan capres-cawapres saling bertanya dengan tema korupsi dan terorisme. Jawaban yang disampaikan akan ditanggapi oleh paslon penanya.
Pada segmen keenam atau sesi closing statement, masing-masing pasangan capres dan wapres menyampaikan pemaparan penutup.
Capres petahana Joko Widodo memberikan pernyataan yang terbilang singkat, Ia sampaikan sudah paham apa yang harus dikerjakan untuk memperbaiki kondisi bangsa. Dengan rekam jejak diri yang bersih Jokowi bersama Ma’ruf Amin bersih dari pelanggaran pidana.

Kami sudah paham persoalan bangsa ini dan tahu apa yang harus kami lakukan. Kami tak punya kepemimpinan diktator atau otoriter, kami tak punya rekam jejak melanggar HAM, kami tak punya rekam jejak lakukan kekerasan, kami tak punya rekam jejak korupsi, terang Jokowi.
Dia mengatakan akan mempertaruhkan jabatan dan reputasi untuk maksimal bekerja demi perbaikan bangsa, kami ingin bekerja, tegas Jokowi.