(Vibizmedia-Bekasi) Mantan buruh cuci sukses berdagang dan lulus program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar).
Ia adalah seorang nasabah PT. Permodalan Nasional Madani (PNM) Mekaar asal Cibitung bernama Ibu Yana, usia 53 tahun, penerima manfaat program Mekaar binaan PT. PNM yang dinyatakan naik kelas.
Dulu saya dapat Rp 2 juta, terus keduanya Rp 2,5 juta, ketiganya Rp 3 juta. Sekarang saya sudah lunas, pindah ke Mandiri (KUR), ungkap Ibu Yana saat berdialog dengan Presiden Joko Widodo di Desa Pantai Bakti, Kecamatan Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (30/1).
Saat berdialog dengan Presiden, Ibu Yana menjelaskan bahwa dirinya hendak memanfaatkan program pemerintah yang berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan salah satu bank nasional.
Dengan bantuan modal yang lebih besar itu, ia bersama suaminya akan mengembangkan usahanya.
Rp 3 juta sudah lunas, sekarang mau pindah ke bank (KUR), mau dapat berapa? tanya Presiden.
Pengin dapat Rp 10 juta. Saya mau dagang buah dan membesarkan usaha yang di rumah juga, ungkap Ibu Yana.
PNM Mekaar merupakan layanan pemberdayaan melalui pembiayaan berbasis kelompok bagi ibu-ibu prasejahtera yang ingin membuka maupun mengembangkan usaha.
Layanan tersebut menyediakan bantuan pembiayaan dengan besaran Rp 2 hingga Rp 5 juta yang diberikan bertahap tanpa jaminan.
Sebelum mengikuti program Mekaar, ia mengaku bekerja sebagai buruh cuci untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Kini, setelah tiga tahun mengikuti program Mekaar, Ibu Yana yang memulai sendiri usahanya dari nol berencana untuk mengambil pinjaman KUR dengan jangka waktu cicilan 24 bulan.
Saya bersyukur banget karena dengan adanya Mekaar saya jadi bisa dagang. Apalagi sekarang sudah pindah ke KUR, jelasnya.
Dalam sebulan, ia juga telah menghitung jumlah angsuran yang harus dibayarkan sebesar Rp 430.000 untuk dapat melunasi bantuan modal KUR tersebut.