Presiden Jokowi Berikan Kiat Sukses Merintis Usaha Nasabah Mekaar di Jatim

0
663
Presiden Jokowi bertemu peserta Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) binaan Permodalan Nasional Madani (PNM) di Lapangan Cepoko, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. FOTO : BIRO PERS SETPRES

(Vibizmedia-Nasional) Mengawali kunjungan kerjanya di Provinsi Jawa Timur, Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo bertemu 500 nasabah program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) binaan PT. Permodalan Nasional Madani (PNM) di lapangan Cepoko, Desa Cepoko, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Jumat (1/2).

Dalam kunjungan kali ini, Presiden Jokowi menyempatkan diri untuk berdialog dengan beberapa nasabah PNM Mekaar yang sedang menjalankan usaha, salah satunya adalah Ibu Sujiatmiati, biasa dipanggil Ibu Jit, asal Selosari, Magetan.

Kepada Presiden dirinya ungkapkan, telah memanfaatkan bantuan PNM Mekaar dalam menjalankan usaha angkringan warung kopi menggunakan gerobak bagi para pengguna jalan di sekitar Selosari.

Ibu Jit ini, biasa berjualan selepas waktu subuh hingga pukul sembilan malam setiap harinya. Dari pukul sembilan malam hingga keesokan paginya, suaminya yang kemudian meneruskan dagangannya.

Dengan adanya program Mekaar, Ia sudah tiga kali mendapatkan bantuan pinjaman masing-masing sebesar Rp 2 juta, Rp 3 juta dan Rp 4,5 juta, yang kesemuanya dapat diangsurnya dengan disiplin.

Dalam kesempatan tersebut, dirinya ungkapkan keinginannya kepada Presiden untuk menambah jenis usaha lainnya yaitu berjualan ayam kampung, dengan mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR), dengan pinjaman yang lebih besar ke perbankan.

Pertemuan dengan nasabah program Mekaar ini pun mendorong Presiden Jokowi memberikan sejumlah kiat sukses merintis usaha. Ia mengambil contoh salah satu produk binaan program Mekaar yaitu bawang goreng yang dijual seharga Rp 6.000 per bungkus dengan kemasan rapi dalam plastik transparan, menurut Presiden produk tersebut bagus, tetapi Ia merasa bahwa produk tersebut masih memerlukan identitas tersendiri yang dapat membedakannya dengan produk lain.

Penting yang namanya nama (merek). Didesain yang bagus, kemudian diberi nama “Brambang Goreng Bu Andre”. Sebuah produk itu mesti diberi nama, ungkapnya.

Selain soal merek, Presiden yang memiliki pengalaman merintis usaha dari bawah menjelaskan soal penentuan harga produk yang menjadi pertimbangan tersendiri bagi para konsumen. Barang bagus itu belum cukup. Pembeli pasti tanya harganya berapa. Pasti orang lain membandingkan di tempat lain berapa. Menentukan harga itu hati-hati. Dilihat pesaingnya siapa, jualnya berapa, jelasnya.

Sejak awal berdirinya pada 16 November 2016 lalu, PNM Mekaar Cabang Panekan ini, telah memberikan bantuan permodalan bagi 2.139 nasabah dari 172 kelompok pendampingan. Di Jawa Timur sendiri, PNM yang telah memiliki 401 kantor cabang secara keseluruhan telah melayani 910.566 nasabah dari 64.018 kelompok pendampingan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here