Kekuatan Dolar AS Disaat Banyak Data Ekonomi Mengecewakan

0
676

(Vibiznews – Forex) – Dolar AS cukup stabil terhadap mata uang utama lainnya pada perdagangan forex  hari Kamis yang berakhir beberapa saat lalu (22/02), sekalipun ada banyak data ekonomi mengecewakan berusaha menjatuhkannya. Kuatnya dolar semalam datang dari bangkitnya yield obligasi negara besar dunia tersebut merespon risalah FOMC meeting akhir bulan lalu.

Risalah tersebut memunculkan prospek kenaikan suku bunga suatu saat dalam tahun ini membantu dolar  tetap lebih kuat terhadap rival-rivalnya. Karena risalah FOMC tidak sesederhana yang diharapkan karena tertulis perubahan sikap Fed baru-baru ini tidak terkait dengan kelemahan dalam ekonomi tetapi dengan meningkatnya ketidakpastian di pasar global.

Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap rival utamanya ditutup pada posisi  96,62 atau naik sekitar 0,11% dari perdagangan sebelumnya. Namun indeks di sesi asia sempat turun ke posisi terendah di 96.36 dan  naik ke posisi tertinggi di 96.66  setelah awal sesi Asia dibuka pada posisi 96.55.

Terhadap poundterling Inggris, dolar naik sekitar 0,12% dengan ketidakpastian tentang Brexit yang membebani mata uang Inggris. Terhadap Euro, dolar sedikit berubah dengan euro mendapatkan posisi $1,1335.

Mata uang safe haven Yen Jepang naik sekitar 0,13%, diperdagangkan pada 110,71 dolar setelah ditutup pada 110,85 dolar. Demikian juga loonie dolar Kanada diperdagangkan melemah terhadap dolar dengan yang terakhir naik sekitar 0,35% pada posisi 1,3224.

Dari banyaknya data ekonomi yang mengecewakan semalam, terdapat  laporan dari Departemen Tenaga Kerja mengatakan klaim pertama kali untuk tunjangan pengangguran AS turun lebih dari yang diharapkan dalam pekan yang berakhir 16 Februari, turun menjadi 216.000, turun 23.000 dari tingkat yang tidak direvisi minggu sebelumnya 239.000.

Data-data yang mengecewakan seperti data pesanan barang tahan lama melonjak naik kurang dari yang diharapkan 1,2% pada bulan Desember, lebih rendah dari ekspektasi 1,5%. Lalu ada laporan dari Federal Reserve Bank of Philadelphia  bahwa aktivitas manufaktur area Philadelphia mengalami kontraksi untuk pertama kalinya sejak Mei 2016.

Demikian juga ada data indeks flash PMI Manufaktur yang turun ke 53,7 pada bulan Februari dari posisi 54,7, lebih rendah dari yang diharapkan. Kemudian ada data penjualan rumah yang ada turun 1,2% pada bulan Januari.

 

 

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group
Editor: Asido Situmorang 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here