
(Vibizmedia – Nasional) Bursa wisata independen telah berlangsung di Jakarta, Senin, (25/2) di Hotel Redtop dan berlanjut di Surabaya pada Rabu (27/2) di JW Marriot Surabaya, digelar oleh TTC Travel Mart.
Melihat banyaknya animo peserta di bursa wisata, Indonesia nampaknya masih menjadi kue manis bagi pelaku wisata asal luar negeri. Sebanyak 136 seller yang berasal dari luar negeri seperti Asia, Asia Pasifik, Amerika hingga Eropa berusaha menggaet buyer asal Indonesia untuk berkunjung ke negaranya dalam event bursa wisata bertajuk TTC Travel Mart yang digelar setahun dua kali.
Tahun ini sebanyak 65 seller dari Indonesia pun turut ambil bagian. Mereka menawarkan potensi business to business (B2B) untuk berbagai destinasi seperti Bali, Yogyakarta, Labuan Bajo, Medan, dan lainnya. Para seller luar negeri pun mencoba menarik keuntungan dari seller dan buyer yang hadir disitu.
Tedjo Iskandar, Founder TTC Travel Mart, berharap agar para pelaku pariwisata dari berbagai negara dapat saling bersilaturahmi, update produk dan juga menceritakan setiap potensi negaranya masing-masing , sehingga mampu menghidupkan pariwisata di seluruh Negara.
“Saya tentu melihat dan menyadari begitu banyak potensi bagi pariwisata ke dalam Indonesia dan juga ke luar Indonesia yang perlu untuk selalu dikembangkan bersama-sama dengan pelaku pariwisata Iainnya. Ada yang baru dalam TTC Travel Mart kali ini, sebuah momentum untuk kembali menghidupkan inti jantung dari TTC,” katanya.
Tedjo pun menjelaskan, tahun lalu September 2018 jumlahnya 140 peserta. Sekarang ada 176 peserta atau sellers. “Tahun lalu kita mengadakan di Jakarta dan Yogyakarta. Untuk Yogyakarta, tahun lalu kurang greget. Ternyata Yogyakarta market untuk outbond-nya tidak terlalu banyak. Berbeda dengan yang di Surabaya. Makanya tahun ini kita selenggarakan di Surabaya,” tuturnya.
Ada 41 peserta baru dari puluhan negara diantaranya Turki, Mesir dan negara Eropa lainnya. Seperti Murmanks, Rusia, kini menjadi destinasi favorite yang diminati oleh wisatawan Indonesia. Di Murmanks wisatawan melihat Aurora atau yang biasa disebut the Northern Lights. Bahkan orang dari Moscow pun menyukainya. Selain Rusia, wisatawan asal Indonesia mulai tertarik untuk meyambangi Bhutan. Target tahun ini setiap bulan ada wisatawan ke Bhutan baik secara grup maupun FIT.
Emy T/Journalist/ VM
Editor : Emy Trimahanani