(Vibizmedia-Index) – Akhir perdagangan saham Asia hari Rabu (27/02) sebagian besar ditutup lebih tinggi pada karena investor menyambut komentar dovish tentang kebijakan moneter dari Federal Reserve AS dan dengan penuh semangat menanti pertemuan puncak kedua antara Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Vietnam.
Harga-harga saham dibursa China berakhir lebih tinggi dengan indeks Shanghai Composite naik 12,31 poin atau 0,42 persen menjadi 2.953,82 sementara indeks Hang Seng di bursa saham Hong Kong berakhir sedikit lebih rendah pada 28.757,44.
Indeks bursa saham Jepang juga berakhir lebih tinggi dengan Nikkei naik 107,12 poin atau 0,50 persen menjadi 21.556,51 yang ditopang oleh kekuatan saham farmasi dan saham realty menguat, seperti Takeda Pharmaceutical, Daiichi Sankyo dan Mitsui Fudosan naik 2-4 persen.
Bursa saham Seoul-Korea Selatan ditutup sedikit lebih tinggi karena investor dengan bersemangat menunggu hasil dari pertemuan puncak bersejarah antara Washington dan Pyongyang yang dijadwalkan untuk hari ini. Indeks Benchmark Kospi naik 8,19 poin atau 0,37 persen menjadi berakhir pada 2.234,79.
Pasar saham Australia menambah keuntungan moderat karena harga komoditas unggulan yang lebih tinggi sehingga mengangkat saham pertambangan. Indeks acuan S&P/ASX 200 naik 21,90 poin atau 0,36 persen menjadi 6.150,30. Saham raksasa pertambangan Rio Tinto naik 0,6 persen menjelang pengumuman pendapatan, sementara saham BHP bertambah 0,4 persen. Ada saham yang melonjak yaitu saham Bubs Australia melonjak 4,4 persen setelah mengumumkan perjanjian pasokan jangka panjang dengan anak perusahaan Bega Cheese Tatura.
Saham pembuat mobil memimpin lonjakan ketika saham Hyundai Motor Group menolak permintaan oleh aktivis investor AS Elliott Management untuk pembayaran dividen gabungan 7 triliun won ($ 6,3 miliar).
Saham Hyundai Motor menguat 5,3 persen, afiliasinya Kia Motors naik 1,5 persen dan pembuat suku cadang mobil Hyundai Mobis bertambah 3,8 persen. Di sisi lain, pembuat baja Posco turun 2,7 persen.
Di kawasan pasifik lainnya bursa saham Selandia Baru jatuh, dengan indeks acuan S&P/NZX 50 berakhir turun 41,66 poin atau 0,45 persen pada 9.281,47. Saham Air New Zealand turun 2,3 persen setelah memangkas harga tiket pesawat hingga 50 persen.
Dan untuk perdagangan saham di Indonesia, bursa saham Jakarta yang sejak awal sesi bergerak negatif ditutup anjlok cukup signfikan pada akhir sesi dengan indeks harga saham gabungan (IHSG) turun 0.51% ke level 6507.93. Penurunan dipimpin anjloknya saham di sektor agri , sektor keuangan , dan sektor perdagangan.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang