Bursa Pasifik Lebih Kuat dari Bursa Asia Hari Ini

0
619

(Vibizmedia-Index) – Harga saham-saham Asia mengakhiri perdagangan hari Kamis (28/02) sebagian besar ditutup lebih rendah karena komentar  Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer yang mengurangi optimisme baru-baru ini tentang pembicaraan perdagangan AS-China.

Sentimen investor juga terganggu oleh data yang lemah dari sektor manufaktur China dan berita bahwa Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tiba-tiba mengakhiri pembicaraan puncak lebih awal dari yang dijadwalkan.

Bursa Saham China jatuh karena data PMI manufaktur yang lemah memperkuat kekhawatiran bahwa ekonomi terbesar kedua di dunia itu kehilangan momentum. Indeks Shanghai Composite turun 12,87 poin atau 0,44 persen menjadi 2.940,95 sedangkan indeks Hang Seng di bursa saham Hong Kong berakhir turun 0,43 persen pada 28.633,18.

Perdagangan saham di Jepang jatuh akibat data output industri  dan data penjualan ritel yang lemah dan juga membebani pasar selain sentimen diatas. Indeks nikkei turun 171,35 poin atau 0,79 persen menjadi 21.385,16  dengan saham mesin dan saham ekspedisi jatuh paling banyak seperti saham Fanuc, Mitsui OSK Lines dan Komatsu turun 2-3 persen.

Indeks bursa saham Seoul ditutup melemah tajam karena KTT AS-Korea Utara berakhir tiba-tiba tanpa kesepakatan dengan Benchmark Kospi anjlok 39,35 poin atau 1,76 persen menjadi 2.195,44 menjelang libur panjang akhir pekan. Saham teknologi yang paling banyak anjlok seperti saham  LG Electronics, Samsung Electronics dan SK Hynix turun 2-5 persen.

Namun untuk perdagangan saham kawasan Pasifik justru berhasil menguat dan cetak untung baik itu bursa Australia dan juga Selandia Baru. Indeks ASX 200 naik 18,70 poin atau 0,30 persen menjadi 6.169, dan secara bulanan cetak kenaikan bulanan lebih dari 5 persen terbesar sejak Juli 2016. Kekuatan indeks ditopang oleh kuatnya saham keuangan  dan perawatan kesehatan seperti saham 4 bank terbesar naik antara 0,4-1,3 persen dan saham Ramsay Health Care melonjak 5,9 persen karena melaporkan peningkatan laba semester pertama hampir 10 persen.

Demikian juga bursa saham Selandia Baru naik karena musim pendapatan lokal hampir berakhir dengan indeks acuan S&P/NZX 50 naik 43,56 poin atau 0,47 persen menjadi berakhir pada 9.325,03 yang ditopang oleh penguatan saham utilitas.

Dan untuk perdagangan saham di Indonesia, bursa saham Jakarta yang sejak awal sesi bergerak negatif  ditutup anjlok cukup signfikan pada akhir sesi dengan indeks harga saham gabungan (IHSG) turun  1,26% ke level 6443.34. Penurunan dipimpin anjloknya  saham di sektor aneka industri, sektor tambang , dan sektor industri dasar.

 

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here