Jaring Wisatawan Milenial, Menpar Ingatkan Pentingnya Pariwisata Berbasis Digital Instrumen

0
800

(Vibimedia – Nasional) Dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (28/2), Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan pariwisata berbasis digital merupakan instrumen yang baik untuk menarik minat kunjungan dan memobilisasi wisatawan milenial.

Menpar Arief Yahya mengingatkan pentingnya peran media digital bagi keberlangsungan pariwisata. Terlebih, aktivitas pariwisata yang berjalan kini banyak dilakukan oleh anak muda dengan memanfaatkan teknologi digital. Bukan hanya untuk diri sendiri tapi anak muda seringkali menjadi arranger wisata bagi anggota keluarga atau komunitasnya. Sehingga apa yang membuat nyaman bagi para millennial akan seterusnya digunakan.

Segmen pasar kaum milenial si “raja sosmed” ini penting karena kehadiran mereka di sosial media dapat berpengaruh besar bagi pariwisata. Untuk itu kesiapan pariwisata berbasis digital pun harus dilakukan secara serius untuk menarik minat kunjungan wisatawan kaum milenial ini.

“Kaum milenial ini punya kebiasaan baru. Mereka suka untuk berkunjung ke lokasi yang belum pernah didatangi. Kalau makan, makanannya di foto dulu, lalu semua kegiatan mereka di posting di sosial medianya,” jelas Menpar.

Sebanyak 70 persen kegiatan pariwisata yang berjalan saat ini berbasis digital. “Lifestyle sudah berubah, lebih banyak orang yang suka memanfaatkan teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari. Efektivitasnya pun mencapai 4 kali lipat dibanding cara konvensional,” sebutnya lagi.

Menpar menjelaskan keinginan generasi milenial maupun individu yang senang ‘berbagi’ di media sosial menjadi potensi baik untuk meningkatkan pariwisata dunia digital. Khususnya destinasi yang ‘instagramable’.

Saat ini banyak perusahaan travel agent besar yang berbasis digital sedang merajai dunia pariwisata. Contohnya nilai atau value perusahaan terbesar saat ini dipegang oleh Traveloka yang mencapai Rp300 miliar.

Menpar melanjutkan, imbauan yang dia sampaikan juga dilakukan di lingkup kementerian yang dipimpinnya. Pemetaan anggaran dilakukan dengan membagi 70 persen anggaran untuk keperluan digital, sedangkan 30 persen untuk promosi pariwisata. “Pemetaan anggaran ini menunjukan keseriusan kami menjaring wisatawan milenial yang potensinya sangat besar,” pungkasnya.
Emy T/Journalist/ VM
Editor : Emy Trimahanani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here