(Vibizmedia-Commodity) Harga minyak mentah dunia yang diperdagangkan di bursa komoditas internasional awal pekan yang baru ditutup pagi ini Selasa (05/03) melambung dari kerugian perdagangan pekan lalu. Sentimen positif pasar didorong oleh laporan bahwa Amerika Serikat dan Cina dapat segera mencapai kesepakatan formal untuk mengakhiri perang dagang jangka panjang yang membatasi pertumbuhan ekonomi global.
Namun harga sempat lebih tinggi dari penutupan dikarenakan anjloknya bursa saham Amerika di Wall Street merespon data pengeluaran konstruksi yang lemah. Harga minyak mentah West Texas Intermediate AS menguat 79 sen lebih tinggi pada $56,59 per barel, yang membukukan kenaikan 1,4 persen pada hari itu setelah sempat naik setinggi $57.
Demikian juga harga minyak berjangka patokan internasional atau minyak mentah Brent naik 60 sen atau 0,75% menjadi $ 65,67 per barel, yang turun dari posisi tertinggi hari itu di $66,34.
Secara teknikal harga minyak mentah kedua benchmark ini alami bargain hunting setelah periode perdagangan yang tidak stabil minggu lalu hingga membuat Brent turun lebih dari 3 persen, sementara minyak WTI turun 2,5 persen.
Pada hari Senin, Washington dan Beijing tampak dekat dengan kesepakatan yang akan menurunkan tarif AS atas setidaknya $ 200 miliar barang-barang Cina karena China berjanji untuk membuat perubahan ekonomi struktural dan mengakhiri tarif di Amerika Serikat. Tumbuhnya antisipasi hasil positif dari pembicaraan perdagangan AS-China telah mendorong harga minyak di sesi perdagangan hari itu.
Selain itu OPEC dan mitranya kemungkinan akan memutuskan kebijakan keluaran baru pada bulan Juni yang akan dibahas dalam KTT di Wina bulan April. OPEC dan sekutunya diperkirakan akan memperpanjang pakta pengurangan pasokan pada pertemuan Juni, tetapi jumlahnya tergantung pada sejauh mana sanksi AS terhadap anggota OPEC Iran dan Venezuela.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang