Pemerintah Tetapkan 6 Langkah Strategis untuk Dongkrak Devisa Sektor Pariwisata

0
656
Ilustrasi: Pantai di Bali (Photo: Vera Herlina/ VM),

(Vibizmedia – Nasional) Dengan posisinya sebagai sektor unggulan, pariwisata Indonesia ditargetkan bisa meraup devisa hingga 17,6 miliar dolar AS dan menjaring 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) sampai tutup tahun 2019 ini.

Untuk itu Pemerintah menetapkan enam langkah strategis yang ditujukan mendongkrak devisa dari sektor pariwisata, yang ditargetkan menjadi sektor penyumbang devisa terbesar Indonesia pada 2019.

Pemerintah mengeluarkan enam langkah strategis sebagai pendorong pencapaian target perolehan devisa dalam Rapat Koordinasi Pemerintah Pusat dan Daerah bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Senin (18/3).

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan ada enam langkah strategis untuk mendorong penerimaan devisa pariwisata 2019. Strategi itu terkait 3A (atraksi, amenitas, aksesibilitas) dan 2P (Promosi dan Pelaku Usaha).

“Pertama, pemerintah akan mempercepat penyelesaian beberapa proyek infrastruktur, seperti New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Yogyakarta dan akses pendukungnya, runway 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, rapid exit taxiway Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali, dan pengembangan jalan di sekitar destinasi wisata,” katanya.

Langkah kedua, mendorong perkembangan atraksi antara lain, di wilayah perbatasan atau crossborder tourism dengan menggelar berbagai atraksi budaya secara periodik.

Selain itu juga adanya pengembangan atraksi wisata kepada segmen wisatawan berkualitas dengan menetapkan kapasitas daya dukung (carrying capacity) di daerah destinasi wisata. Seperti di Danau Toba dan Komodo di Labuan Bajo.

Langkah ketiga yakni meningkatkan kualitas amenitas di daerah destinasi wisata melalui upaya percepatan pembebasan lahan untuk pengembangan amenitas di destinasi prioritas yakni Danau Toba dan Borobudur. Juga penyelenggaraan Program Indonesia Bersih untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan di berbagai daerah destinasi wisata.

Langkah keempat, memperkuat promosi pariwisata nasional untuk meningkatkan lama tinggal (length of stay) wisatawan mancanegara, antara lain melalui promosi digital (marketplace), pengembangan paket wisata, perluasan paket promo wisata (hot deals) di sejumlah destinasi wisata, serta promosi di beberapa lokasi yang menjadi regional tourism hub.

Langkah kelima, mendorong investasi dan pemilihan dalam pengembangan destinasi, serta peningkatan SDM pariwisata, perbaikan dukungan data dan Informasi, antara lain penerbitan publikasi standarisasi dan kegiatan usaha klasifikasi pengeluaran wisman. Hal ini bisa berkoordinasi dengan KBRI terkait aktivitas pariwisata.

Langkah keenam, menyusun standar prosedur manajemen krisis kepariwisataan dan membentuk forum manajemen krisis kepariwisataan di sejumlah daerah. Khususnya untuk mengantisipasi dan membuat solusi bersama apabila terjadi bencana di sejumlah daerah sehingga pemulihan bisa lebih cepat disamping antisipasi yang lebih baik.

“Itu langkah jangka pendek. Langkah jangka panjang dengan membangun infrastruktur, promosi, investasi dan peningkatan kualitas SDM,” katanya.

Emy T/Journalist/ VM
Editor : Emy Trimahanani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here