Saham dan Obligasi Gembirakan Pasar Keuangan Amerika, Namun Dolar Masih Lemah

0
520

(Vibiznews – Forex) – Mengakhiri perdagangan pasar keuangan Amerika awal pekan  hari Selasa (19/03) terjadi pergerakan yang mixed, dimana pasar saham dan obligasi mencetak keuntungan namun posisi dolar di pasar forex kembali terpukul bahkan sempat terperosok ke posisi terendah dalam 2 pekan.

Fokus sentimen perdagangan dari elemen pasar keuangan Amerika awal pekan yaitu ekspektasi akan kebijakan moneter terbaru yang akan dikeluarkan oleh bank sentral Amerika (Federal Reserve). Komite kebijakan Fed atau FOMC akan melakukan pertemuan bulanan mereka selama 2 hari pekan ini sebelum umumkan kebijakan terbaru.

Kebijakan moneter yang dovish sering menjadi pijakan perdagangan saham Amerika untuk banyak diburu pasar dan pekan ini Fed diperkirakan tidak akan mengubah kebijakan suku bunganya. Sentimen ini membuat perdagangan saham Amerika Serikat mencetak keuntungan.

Perdagangan bursa saham Amerika awal pekan terpantau meningkat dengan ketiga indeksnya menguat oleh dukungan pergerakan saham Amazon dan saham Apple, namun dibatasi oleh anjloknya saham Facebook dan Boeing.

Indeks S&P 500 ditutup 0,4 persen lebih tinggi pada 2.832,94 oleh dukungan saham sektor energi dan keuangan yang masing-masing naik lebih dari 1 persen. Indeks Nasdaq Composite juga naik 0,3 persen  ditutup pada 7.714,48 oleh dukungan saham Amazon yang naik lebih dari 1,5 persen.

Indeks Dow Jones naik 65,23 poin atau 0,24 persen pada  25.914,10, yang membukukan rally 4 hari berturut oleh dukungan penguatan saham Apple yang naik  1 persen, dan dibatasi oleh anjloknya saham Boeing yang turun lebih 1,5 persen serta saham Facebook yang anjlok 3,3 persen.

Di pasar obligasi Amerika Serikat, imbal hasil utang pemerintah AS naik sedikit menunggu pertemuan Federal Reserve akhir pekan ini. Yield Treasury 10-tahun  yang bergerak terbalik terhadap harga, naik lebih tinggi di sekitar 2,603 ​​persen, sedangkan yield Treasury 30-tahun sedikit berubah pada 3,014 persen.

Sedangkan di pasar forex, dolar AS kembali melemah dan sempat anjlok ke posisi terendah 2 pekan karena kehati-hatian pasar tentang kondisi ekonomi Amerika dan ekspektasi untuk kebijakan Federal Reserve  yang dovish. Terpantau akhir perdagangan indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap rival utamanya turun hanya 2 poin saja dari penutupan akhir pekan lalu.

 

 

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group
Editor: Asido Situmorang 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here