Presiden Ajak Petani Ubah Mindset, Dari Mandiri Ke Korporasi

0
640

(Vibizmedia-Jakarta) Presiden Jokowi mengajak para petani yang tergabung dalam Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) untuk merubah mindset atau pola pikir bahwa keuntungan terbesar di pertanian dan perkebunan berada pada paska panennya.

Sementara, dalam proses penggilingan padi poin pentingnya adalah pada proses packaging-nya atau kemasannya serta proses menjual ke pasar.

Dari contoh-contoh tersebut, Presiden mengajak para petani untuk mulai berpikir ke paska panennya, seperti rice milling unit (RMU) beserta seluruh perangkat kemasan, membuat nama atau brand label-nya, sehingga packaging itu betul-betul sebagai sebuah produk yang memang layak untuk langsung dipasarkan di hipermarket, di supermarket dan di minimarket.

Ini saya lihat mulai, sudah mulai di dalam 4 tahun ini mulai kita arahkan ke sana. Dan memang perbankan ini harus berperan, ungkap Presiden, Selasa (19/3) di Istana Negara.

Menurutnya, saat ini, pembelian RMU untuk kemasan, dryer, terkendala dukungan dari perbankan. Ia meminta agar bank-bank negara seperti BRI, Mandiri, BTN, dan BNI memberikan support sebanyak-banyaknya sesuai dengan kebutuhan di lapangan.

Dalam kesempatan tersebut, Ia pun mendorong agar para petani untuk mengkoorporasikan. Jadi petani itu membuat korporasi, bukan koperasi, korporasi. Isinya bisa koperasi, bisa kelompok-kelompok tani tapi dalam jumlah yang besar.

Kemudian ambil RMU, dryer, packaging semuanya ada, berikan ke bank. Sudah, suruh biayai. Balik itu dalam 2-3 tahun, manajemen korporasi yang dikelola dengan manajemen yang bagus, jelas Presiden.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here