(Vibizmedia-Jakarta) Pemerintahan Jokowi-JK berhasil membangun peradaban dan budaya baru bagi masyarakat ibu kota khususnya di DKI Jakarta saat ini, melalui Kehadiran Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta.
Budaya baru apa yang diciptakan dari moda transportasi massal ini, yaitu budaya antre dan tepat waktu.
Kedepannya, kurang lebih sepanjang 230 kilometer, seluruh DKI dan Jabodetabek akan terkoneksi, serta menerapkan electronic road pricing. Sehingga mau tidak mau pemilik atau pengendara mobil beralih ke moda raya terpadu ini.
Untuk memastikan moda transportasi massal sudah bisa digunakan untuk umum, Selasa (19/3), Presiden Joko Widodo bersama dengan sejumlah menteri dan juga kepala daerah menjajal uji coba MRT dengan masyarakat umum. Hal ini dilakukan Presiden usai rapat terbatas pengelolaan transportasi Jabodetabek di Kantor Presiden.
Ditengah kemacetan yang terjadi di ibu kota, MRT mampu menempuh jalur sepanjang 16 kilometer (10 kilometer jalur layang dan enam kilometer jalur bawah tanah) hanya dengan waktu 30 menit. Rencananya, pada hari Minggu (24/3) ini, Presiden Jokowi akan meresmikan secara langsung MRT untuk Fase I Bundaran HI-Lebak Bulus.
Satu rangkaian kereta yang terdiri dari 6 gembong ini, mampu mengangkut 1.950 orang dengan jarak antar rangkaian 5 menit pada jam sibuk dan 10 menit pada jam tidak sibuk. Rencana tarif komersial sekitar Rp 10.000.
Pemerintah sendiri berharap, MRT dibangun juga di kota-kota lain, terutama kota-kota besar dan ibu kota provinsi seperti Bandung, Surabaya, Medan dan lainnya untuk mengurangi kemacetan.