(Vibizmedia-Commodity) – Harga emas di pasar komoditi internasional sekarang berada di posisi harga tertinggi 2 pekan setelah 4 hari berturut mencetak kenaikan hingga perdagangan yang berakhir beberapa saat lalu (21/03). Kenaikan harga emas mendapat sentimen dari anjlok parahnya dolar AS serta pelemahan yang terjadi bursa saham Amerika.
Harga emas spot atau emas LLG pagi ini dibuka pada posisi $1312,76/t oz setelah perdagangan sebelumnya ditutup pada posisi $1312,09 /t oz , kini harga spot berada pada posisi $1315,76 atau alami penguatan sebanyak 0,70 persen. Namun untuk harga emas berjangka Amerika yang dibuka pada posisi $1312,50 kini berada pada posisi $1315,45 atau meningkat 1,06 persen dari posisi penutupan sebelumnya $1301.70.
Dolar AS anjlok parah setelah setelah pengumuman kebijakan moneter terbaru Federal Reserve yang membiarkan suku bunga tidak berubah hingga akhir tahun 2019 setelah pertemuan kebijakan moneter dua hari.
The Fed memperkirakan tidak ada kenaikan suku bunga di 2019, dan itu turun dari dua perkiraan kenaikan sebelumnya. Bank sentral juga mengindikasikan bermaksud untuk mengakhiri pengurangan neraca sebesar $ 4,2 triliun pada bulan September. Namun, The Fed juga memangkas perkiraan pertumbuhan ekonominya untuk 2019.
Selain dolar AS, bursa saham Amerika juga mendapat tekanan dari keputusan Fed tersebut, dimana indeks Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 anjlok cukup signifikan. Tekanan indeks terjadi oleh anjloknya saham-saham perbankan yang dipimpin oleh pelemahan saham Goldman Sachs.
Untuk perdagangan selanjutnya hari ini, menurut analyst Vibiz Research Center secara teknikal harga emas akan naik menuju resisten di 1318.74 – 1326.50. Namun jika berbalik arah dan bergerak negatif akan tertekan ke posisi support di 1302.02 – 1291.08.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang









