(Vibizmedia-Nasional) Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perikanan Rakyat sebesar Rp 201,2 miliar di enam provinsi di Indonesia secara serempak.
Ke enam provinsi sentra nelayan dan budidaya ikan penerima tersebut adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Selatan.
Beberapa tahun belakang ini, pemerintah sedang memberikan ruang seluas-luasnya pada usaha rakyat karena keberadaan usaha rakyat ini dapat menopang ekonomi nasional dan juga mampu membuka lapangan kerja serta meningkatkan pendapatan nelayan.
KUR Perikanan menjadi langkah pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan dengan menurunkan suku bunga menjadi 7 persen dan mengembangkan jenis KUR untuk rakyat. Tidak hanya suku bunga, pemerintah juga mengembangkan jenis KUR untuk rakyat, salah satunya KUR Perikanan Rakyat ini, ungkap Darmin dalam keterangannya, Minggu (24/3).
Penyaluran KUR sebesar Rp 72,2 miliar di Pelabuhan Morodemak, Jawa Tengah kepada 2.122 debitur, diberikan melalui beberapa penyalur yakni Bank Mandiri mencapai Rp 34,38 miliar (643 debitur), Bank Rakyat Indonesia (BRI) mencapai Rp 27,59 miliar (1.419 debitur), Bank Negara Indonesia (BNI) mencapai Rp 6,94 miliar (29 debitur), Bank Jateng mencapai Rp 2,59 miliar (21 debitur) dan BRI Syariah Rp 715 juta (10 debitur).
Sedangkan di Jawa Barat, KUR perikanan yang disalurkan sebesar Rp 22,96 miliar untuk 700 debitor. Di Jawa Timur sebesar Rp 77,31 miliar untuk 2.348 debitor, sisanya Sulawesi Tenggara Rp 17,36 miliar untuk 698 debitor, Sumatera Selatan Rp 6,66 miliar untuk 169 debitor dan NTB Rp 4,71 miliar untuk 167 debitor.
Dengan target KUR Perikanan sebesar Rp 12,2 triliun pada 2019, realisasi sampai bulan Januari 2019 baru mencapai 0,23%, sesuai kebutuhan debitor, pemerintah akan mempercepat penggunaan kartu dalam penarikan KUR.
