(Vibizmedia – Pilpres 2019) Dalam putaran ketiga segmen Debat Terbuka ini, calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan pertanyaan kepada calon Presiden nomor urut 02 Joko Widodo, terkait mengizinkan pelabuhan-pelabuhan dan lapangan-lapangan terbang bandara bandara dioperasikan oleh pihak asing.
Jokowi menjawab pertanyaan Prabowo, menyatakan bahwa tidak akan memberikan satu senti pun kedaulatan kepada negara lain. Jokowi menyatakan untuk hal-hal yang sangat strategis seperti pembangunan alustista, radar udara, radar maritim, itu harus hati-hati. Tapi kalau untuk bandara dan pelabuhan komersial itu tidak masalah, dan juga dilakukan oleh negara-negara lain. Yang paling penting adalah dalam pengelolaannya, kita harus terlibat di dalamnya.
Menanggapi apa yang disampaikan Joko Widodo, maka Prabowo menyatakan dalam strategi perang masalah strategik bukan bukan masalah dagang, bukan masalah ekonomi. Bandara bukan masalah ekonomi semata-mata, tapi masalah keamanan nasional.
Menurut Jokowi, kalau pelabuhan untuk angkatan udara, itu tidak betul kalau diberikan kepada pihak asing. Atau bandara di Madiun yang digunakan untuk menyimpan pesawat kita. Tapi kalau untuk pelabuhan komersial, masih dikelola oleh Pelindo. Untuk airport, juga masih dikelola oleh Angkasa Pura.
Untuk transfer of knowledge, transfer of system itu tidak masalah. Investasi-investasi seperti itu sangat diperlukan untuk mengejar ketertinggalan infrastruktur kita dibandingkan negara-negara lain, seperti Singapura.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang